Nalar.ID

2019, Target BAZNAS Capai 103,5 Persen

Nalar.ID – Pencapaian penghimpunan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di tingkat pusat sepanjang tahun 2019 mencapai 103,5 persen dari target. Tahun ini, BAZNAS berhasil menghimpun dana zakat, infak dan sedekah (ZIS) serta Dana Sosial Keagamaan Lain (DSKL) sebesar Rp290 Miliar.

Sedangkan target sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) BAZNAS awal tahun ini hanya Rp280 miliar.

Dalam jumpa pers ‘Catatan Akhir Tahun BAZNAS 2019’ di Jakarta, Kamis (26/12), Direktur Utama BAZNAS, Arifin Purwakananta menyebut, kenaikan di BAZNAS Pusat ini tercermin pada gairah di BAZNAS di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota. Maupun Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang diperkirakan naik sekitar 24 persen di 2019.

“Target Rp9 triliun tahun ini diperkirakan bisa mencapai Rp9,6 hingga Rp10,07 Triliun.
Hal ini disebabkan meningkatnya pelayanan BAZNAS dan LAZ untuk kemudahan zakat dari para muzaki di Indonesia,” kata Dirut Arifin, kepada Nalar.ID.

Diketahui, jumlah penghimpunan zakat nasional itu diperkirakan di peroleh dari 54 persen pencapaian BAZNAS seluruh Indonesia. Serta 46 persen pencapaian LAZ seluruh Indonesia.

Data pengumpulan nasional akan dihimpun BAZNAS akhir tahun dari seluruh data pengumpulan BAZNAS dan LAZ. Termasuk pencapaian UPZ se-Indonesia.

“Meningkatnya jumlah penghimpunan tak lepas dari kinerja menyeluruh. mulai dari penghimpunan hingga penyaluran zakat bagi mustahik. Program-program penyaluran dana zakat 2019 ini lebih terukur dengan adanya pendampingan dan monitoring program. sehingga mustahik merasakan manfaat lebih besar,” tukasnya.

Pengelolaan Zakat Efektif

Sepanjang 2019, BAZNAS di tingkat pusat berhasil menyalurkan dana zakat sebesar 91,75 persen. Ini berarti pengelolaan zakat dilaksanakan sangat efektif. Sepanjang 2019, BAZNAS Pusat telah membantu mustahik sebanyak 755.536 jiwa.

Adapun, BAZNAS melahirkan 349 Warung Z-Mart, 6 unit lembaga keuangan BAZNAS Microfinance Desa (BMD), 4 Lumbung Pangan, 18 Balai Ternak dan 103 titik Zakat Community Development (ZCD).

Sejumlah BAZNAS di daerah kini telah memiliki Layanan Aktif BAZNAS (LAB) dan BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) yang sigap membantu masyarakat yang membutuhkan.

BAZNAS juga menyusun 17 buku kajian. Termasuk diantaranya kajian untuk mengukur keberhasilan program pemberdayaan BAZNAS, baik pusat atau daerah.

Dari sisi penghimpunan, BAZNAS mengembangkan berbagai kampanye dengan tagline “Zakat Tumbuh Bermanfaat” untuk memberi kemudahan layanan donasi bagi masyarakat, dengan membuka seluruh kanal donasi.

Arifin menambahkan, lahirnya berbagai inovasi pengelolaan zakat BAZNAS ini ditandai dengan penerimaan berbagai penghargaan skala nasional dan internasional 2019 ini.

Yaitu sebagai salah satu tolok ukur pengakuan publik kepada BAZNAS. Penghargaan tersebut diantaranya Global Good Governance Award, Global Islamic Finance Award (GIFA) Award, Padmamitra Award, Indonseia Scholarship Award dan Republika Award.

Sejumlah perguruan tinggi juga memberi penghargaan khusus kepada BAZNAS, seperti Universitas Indonesia dan Universitas Gadjah Mada.

“Selain itu, BAZNAS juga mempertahankan sertifikat manajemen ISO 1901: 2015 sejak berdiri. Serta saat ini tengah mengembangkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) melalui ISO 37001: 2016,” tambahnya.

Jaringan Global

Selain itu, BAZNAS juga bekerjasama dengan kementerian atau lembaga seperti Kementerian Sosial dan badan-badan pemerintah seperti BNPB, Bappenas serta badan dunia seperti UNDP, Unicef dan UNWRA.

“BAZNAS juga memainkan peran di tingkat regional dan global melalui kerjasama lembaga zakat di Asia Tenggara dan dunia. Termasuk membantu masyarakat Palestina dan Rohingya. BAZNAS juga menjadi tujuan belajar para pengelola zakat di Afrika,” katanya.

Saat ini BAZNAS terus berinovasi mengembangkan multiplatform digital fundraising yang kemudian melahirkan 41 kanal digital. Antara lain melalui took online, financial technology , dan virtual asisten game zakat. Terbaru adalah augmented reality.

Hal itu membuat BAZNAS mencanangkan diri untuk terus memberikan layanan terbaik, berbenah memberikan sumber daya. Terutama untuk mengelolaan zakat di kabupaten kota dan provinsi.

BAZNAS akan mendorong program pengumpulan zakat agar pengumpulannya terus meningkat 2020 sehingga makin banyak program yang bermanfaat bagi para mustahik.

Tak hanya itu. BAZNAS mencanangkan pengumpulan zakat meningkat 24 persen. Hal ini dilakukan dengan mendorong umat Islam berzakat di BAZNAS, LAZ dan UPZ. Termasuk dari unsur aparatur sipil negara (ASN), TNI, Polri, dan pegawai di BUMN.

“Tahun 2020, kami tetap berharap dapat membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan sebanyak 250 ribu jiwa orang miskin di Indonesia. Atau satu persen dari jumlah masyarakat miskin di Indonesia,” katanya.

Penulis: Adji T. Pratama| Editor: Ceppy F. Bachtiar

Komentar

Ikuti Kami

Kami nalar, punya alasan informasi tak ditelan mentah. Mari, sama-sama bernalar.

Nalar.ID | Cerdas Menginspirasi