Nalar.ID

5 Tips Hemat dan Ramah Lingkungan

Jakarta, Nalar.ID – Orang Indonesia mungkin bisa meniru warga Belgia, Irlandia atau Prancis yang dinilai sebagai negara hemat. Terutama soal gaya hidup hemat dan ramah lingkungan.

Dilansir dari cekaja.com, Kamis (3/1), berikut kiat menghemat hidup sehat dan ramah lingkungan.

Udara Alami

Bagi penghuni di Jabodetabek atau kota besar lain, tentu saban hari merasakan udara panas. Tak heran, penggunaan AC (air conditioner) banyak digemari masyarakat.

Praktis konsumsi listrik untuk AC cukup besar. Anda mulai sedikit ubah struktur sirkulasi rumah agar lebih banyak udara masuk. Ini bisa memanfaatkan udara alami masuk rumah tanpa AC menyala. Jangan lupa, setiap bepergian, selalu cabut dan mematikan kabel.

Transportasi Umum

Banyak warga masih memakai tenaga fosil, yakni gas, batubara, dan bahan bakar minyak, untuk menopang aktivitas sehari-hari. Padahal, cadangan energi makin menyusut. Termasuk stok BBM yang biasa dipakai sehari-hari. Mulailah menggunakan transportasi umum untuk tekan penggunaan energi.

Banyak untung menggunakan transportasi umum setiap bepergian. Akan hemat konsumsi BBM. Jika terjebak macet saat berkendara pribadi, konsumsi BBM terus meningkat walau mesin mobil standby.

Pilihannya, menggunakan KRL, LRT, dan MRT. Selain lebih cepat, transportasi itu bisa dimanfaatkan tanpa harus mengeluarkan polusi yang mengotori udara.

Padahal bila dilakukan dengan baik, cara hidup hemat tersebut menguntungkan Anda. Kalau hidup hemat, uang Anda akan lebih dan bisa dijadikan investasi. Percaya? Buktikan!

Jadwal Listrik

Penggunaan listrik di Indonesia cukup tinggi. Kementerian ESDM mencatat, sepanjang 2017, konsumsi listrik warganya mencapai 1.012 kilowatt per hour (KWH) per kapita. Naik sekitar 5,9 persen dari 2016. Estimasi Kementerian ESDM, sampai akhir 2018, ini konsumsi listrik di Indonesia naik 1.129 KWH per kapita.

Sebab itu, mulai mengatur pemakaian listrik. Anda bisa memulai dengan memilih lampu LED hemat energi. Lalu komitmen dan konsisten menyalakan serta mematikan listrik di jam-jam tertentu. Hemat penggunaan pompa air.

Untuk siasat, membeli torn (penampung air) ukuran besar. Setiap menggunakan air, hindari menyalakan mesin langsung berulangkali dalam sehari.

Batasi Tisu

Beberapa alasan orang mesti membatasi penggunaan tisu. Tisu terbuat dari bahan kulit kayu. Semakin banyak memakai tisu, berdampak buruk pada lingkungan.

Bayangkan, berapa pohon ditebang untuk buat tisu. Sementara satu pohon tumbuh butuh waktu bertahun-tahun. Keberadaan pohon sangat bermanfaat untuk menghasilkan oksigen pada manusia.

Artinya, makin banyak tebang pohon, banyak manusia kurang oksigen. Kalau mau, bawa sapu tangan dari kain. Ini alternatif penggunaan tisu.

Air Bersih

Kian banyak penggunaan air bersih, semakin boros pengeluaran. Energi bumi pun semakin menyusut. Ini berlaku kalau berlangganan air PDAM yang dikelola pemerintah.

Kini, harga air per meter kubik, atau per 1.000 liter air PDAM mencapai Rp3.000 – Rp4.000. Jika penggunaan air PDAM untuk keluarga 1.000 liter per hari, artinya Anda bayar langganan PDAM Rp90.000 – Rp120.000 per bulan. Mulai bijak menggunakan air bersih.

Penulis: Veronica Dilla | Editor: Ceppy F. Bachtiar

Komentar

Ikuti Kami

Kami nalar, punya alasan informasi tak ditelan mentah. Mari, sama-sama bernalar.

Nalar.ID | Cerdas Menginspirasi