Nalar.ID

9 Kiat Investasi untuk Gaji di Bawah UMR

Nalar.ID, Jakarta – Saat ini milenial semakin melek investasi. Dengan investasi, keuangan di masa depan akan terjamin. Investasi bukan saja milik orang kaya namun sultan atau crazy rich. Siapapun bisa investasi.

Termasuk siapa saja yang gajinya pas-pasan, bahkan di bawah upah minimal regional (UMR). Jika sudah punya tekad investasi, berapapun penghasilan, Anda akan berusaha untuk menyisihkan uang dan dialokasikan ke investasi.

Dirangkum dari sejumlah sumber yang diolah Nalar.ID, berikut langkah pertama menetapkan tujuan investasi:

Tujuan Investasi

Haru tahu dulu apa tujuan Anda berinvestasi. Jadi, tidak asal investasi. Taruh duit, selesai. Tetapkan tujuan investas. Misalnya, ingin investasi untuk biaya kuliah, DP rumah, atau biaya menikah. Selanjutnya tetapkan jangka waktu dan pilih instrumen investasinya. Apakah mau investasi emas, deposito, reksadana, surat utang negara (SUN), fintech lendingatau bermain saham.

Contoh, investasi untuk biaya menikah 2 tahun lagi. Kamu bisa memilih investasi emas atau reksadana pendapatan tetap. Anda akan dapat return atau imbal hasil dari investasimu, walau tidak terlalu besar, mengingat jangka waktu pendek.

10% dari Gaji

Berikutnya: actionSisihkan 10% dari gaji setiap bulan untuk bujet investasi. Katakan, Anda hanya bertumpu pada gaji bulanan sebagai karyawan dengan upah di bawah UMR. Misal, penghasilan Rp 3 juta sebulan.

Berarti konsisten sisihkan Rp 300 ribu per bulan untuk investasi. Sisihkan uang di awal gajian. Kalau perlu pakai autodebet, biar langsung terpotong dari rekening gaji. Jika menunggu dari sisa gaji, maka belum tentu terealisasi. Bisa jadi gajimu habis di tengah jalan.

Kencangkan Ikat Pinggang

Gaji kecil, tapi ingin sekali investasi, ya harus berkorban. Berhemat agar bisa menyisihkan uang setiap bulan. Keluarkan uang hanya untuk membeli kebutuhan. Kesampingkan keinginan atau pengeluaran yang sifatnya masih bisa ditunda.

Pelajari-Kelola Risiko

Pelajari setiap risiko dari instrumen yang dipilih. Mau risiko rendah, menengah, atau tinggi, tetap harus tahu risiko yang mungkin timbul. Dengan begitu, Anda dapat mengelola risiko itu dengan tepat agar menghindari kerugian besar.

Investasi Sejak Dini

Begitu ada keinginan investasi, jangan tunda lagi. Segera wujudkan. Sebab godaan di luar banyak sehingga dapat membua maju mundur lagi untuk investasi. Mulai dari modal kecil dulu tidak apa. Hasil keuntungan bisa Anda pakai untuk meningkatkan modal investasi.

Penghasilan Tambahan

Mau tambah modal investasi, jangan hanya mengandalkan gaji. Pakai masa produktifmu untuk bekerja atau membuka bisnis mencari penghasilan tambahan. ‘Menjual’ keahlian dan keterampilan yang dimiliki. Seperti menjadi freelance, jualan online, dan lainnya. Ini dilakukan agar tujuan investasimu lebih cepat terwujud.

Disiplin Sisihkan Uang

Investasi butuh komitmen, konsisten, dan disiplin. Disiplin menyisihkan uang setiap bulan. Kalau habis dapat THR atau bonus, jangan lupa alokasikan untuk investasi. Sebaiknya, investasi dilakukan jangka panjang agar untung maksimal

Investasi Jangka Panjang

Walau sudah punya tujuan investasi, misal jangka pendek, harus investasi dalam jangka panjang. Investasi jangka panjang akan memberi keuntungan lebih maksimal. Misal, saham, hanya cuan satu atau dua digit karena investasi jangka pendek.

Sedangkan kalau dibiarkan ‘tidur’ dalam jangka panjang, lebih dari 5 tahun, keuntungan bisa ratusan sampai ribuan persen. Investasi jangka panjang sangat disarankan untuk mempersiapkan keuangan di masa depan.

Tahan Godaan

Seharusnya, tujuan investasi dapat menjadi fokusmu dalam berinvestasi. Dengan kata lain, harus mampu menahan kesenangan sesaat. Seperti belanja, makan di restoran, jajan di luar, dan lainnya. Ingat, gajimu tidak besar.

Editor: Febriansyah

Komentar

Ikuti Kami

Kami nalar, punya alasan informasi tak ditelan mentah. Mari, sama-sama bernalar.

Nalar.ID | Cerdas Menginspirasi