Nalar.ID – Pemerintah terus berupaya dalam masa pemulihan kerusakan pascabencana gempa bumi disertai tsunami dan likuifaksi di sejumlah daerah di Sulawesi Tengah.
Untuk pengganti Hunian Sementara (Huntara) yang selesai dibangun, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera membangun Hunian Tetap (Huntap) 11.788 unit.
Arie Setiadi Moerwanto, Kepala Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Kementerian PUPR di Sulawesi Tengah menuturkan, “Sesuai instruksi Wakil Presiden RI Jusuf Kalla saat berkunjung ke Palu pekan lalu, pembangunan Huntap harus selesai akhir 2020.”
Arie mengatakan, nantinya, Hak Guna Bangunan (HGB) yang habis kontraknya seperti di wilayah Huntara Tondo, tak diperpanjang.
“Akan diambil alih negara untuk pembangunan Huntap,” ujar Arie, dalam siaran tertulis kepada Nalar.ID, Sabtu (12/10).
Kebutuhan Lahan
Pihaknya, kebutuhan lahan untuk membangun huntap itu, ialah seluas 427,4 hektar. Pembangunannya tersebar di sejumlah tempat seperti di Duyu (450 unit), di Tondo – Talise (4.878 unit), Pombawe (3.000 unit), dan Huntap Satelit (3.460 unit).
“Pembangunan hunian tetap ini melibatkan sejumlah pihak. Termasuk Yayasan Buddha Tzu Chi. Rencananya, yayasan ini membangun lebih kurang 200 unit rumah di Tondo dan Pombewe. Tahap awal akan dilakukan 1.600 unit menggunakan teknologi rumah tahan gempa, yakni Risha tipe 36, biaya pembangunan Rp50 juta per unit,” tukasnya.
Arie menegaskan, huntap bukan merupakan ganti rugi, namun bantuan dari pemerintah. Konsepnya, kata Arie, ialah rumah tumbuh.
Pihaknya tengah membahas usulan warga yang membutuhkan luasan rumah lebih besar karena jumlah anggota keluarganya banyak, sehingga diharapkan bisa dikerjakan dari awal pembangunan huntap.
Adapun, Huntap Satelit itu dibangun di Desa Loru Kabupaten Sigi (100 unit), Desa Sibalaya Utara Kabupaten Sigi (40 unit), Desa Lambara Kabupaten Sigi (100 unit), Desa Bangga Kabupaten Sigi (400 unit), Desa Salua Kabupaten Sigi (200 unit), Kelurahan Ganti Kabupaten Nelayan (125 unit), dan Desa Lompio Kabupaten Donggala (230 unit).
Rehabilitasi Fasilitas Kesehatan
Selain itu, pembangunan Huntap dilengkapi jalan lingkungan selebar tiga meter. Lalu menggunakan beton serta utilasi lain seperti drainase, gorong-gorong, dan pedestrian.
Selain hunian bagi masyarakat, Kementerian PUPR juga merehabilitasi sejumlah fasilitas kesehatan. Seperti Rumah Sakit Undata (Kota Palu), Rumah Sakit Anutapura (Kota Palu), Rehabilitasi Rumah Sakit Tora Belo (Kabupaten Sigi), Puskesmas Tipo (Kota Palu), dan Instalasi Farmasi Provinsi Sulteng (Kota Palu).
Lalu, merekonstruksi sekolah dan madrasah di Kabupaten Donggala ada 22 sekolah dan 14 madrasah, Kota Palu 7 sekolah dan 2 madrasah, Kabupaten Sigi 11 sekolah dan 19 madrasah, serta di Kabupaten Parimo ada 2 sekolah dan 6 madrasah.
Penulis: Febriansyah | Editor: Ceppy F. Bachtiar
Komentar