Nalar.ID – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menekankan tanggung jawab dan peranan partai politik dalam pembangunan bangsa. sebab, ini harus dikedepankan guna memperkokoh tatanan sosial kemasyarakatan dan kebangsaan.
Setiap kader partai politik harus mampu menatap jernih dan penuh optimisme terhadap cakrawala garis perjuangan partainya. Karena dalam negara demokratis, keberadaan partai politik mutlak diperlukan sebagai kendaraan memperjuangkan nasib bangsa dan negara.
“Seluruh elemen partai politik tak boleh lelah melakukan inovasi dan pengembangan diri. Tak berhenti dan menyerah begitu saja kepada situasi, kondisi ataupun lingkungan yang mengungkungnya. Dengan kesamaan gerak dan pandang, partai politik akan mampu membawa bangsa Indonesia menghadapi berbagai dinamika dan tantangan di tengah laju modernitas dan derasnya perkembangan teknologi informasi di era globalisasi ini,” ujar Bamsoet dalam diskusi di Jakarta, Kamis (31/10).
Selamatkan Negara
Ia menjelaskan, dalam gerak perjuangan partai politik, peran perempuan tak boleh dikesampingkan. Sebagaimana disampaikan Bung Karno dalam bagian akhir buku ‘Sarinah: Kewajiban Wanita dalam Perjuangan Republik Indonesia’.
Dari pesan Bung Karno itu, dapat ditarik tiga hal utama. Pertama, kaum perempuan memiliki tanggung jawab sejarah untuk menyelamatkan negara, dalam arti yang seluas-luasnya. Kedua, kaum perempuan memiliki peran dan tanggungjawab yang strategis, yakni ambil bagian di dalam proses pengambilan keputusan publik yaitu politik, ekonomi dan sosial. Perempuan harus maju ke ruang publik dan menduduki tempat-tempat strategis.
“Ketiga, kaum perempuan memiliki peran dan tanggungjawab dalam menggerakkan masyarakat Indonesia kepada perubahan sistem yang berkeadilan dan bersih dari korupsi, sehingga bisa mengantarkan rakyat Indonesia kepada kehidupan yang adil dan makmur atau masyarakat berkeadilan sosial dan sejahtera,” tandasnya.
Kesempatan Perempuan
Bamsoet meyakini, selama partai politik memberikan kesempatan kepada para srikandinya untuk urun rembug, urun pemikiran, bertukar pandangan dan gagasan, selama itulah partai politik akan selalu kuat. Karena tanpa kehadiran perempuan, partai politik akan terasa hambar.
“Perempuan bukan hanya memberi warna kesegaran dalam dinamika perjuangan partai politik, melainkan juga menjadi penjaga moralitas agar arah perjuangan partai politik tak melenceng dari cita-cita luhur menjadikan Indonesia lebih maju dan lebih beradab. Karenanya sangat penting bagi setiap pimpinan partai politik memberikan kesempatan seluasnya kepada perempuan untuk berkiprah,” tuturnya.
Penulis: Febriansyah | Editor: Ceppy F. Bachtiar
Komentar