Nalar.ID

Berjamur Fintech di Indonesia, Ini Kata OJK

Jakarta, Nalar.ID – Indonesia menjadi negara paling cocok dan diuntungkan oleh implementasi teknologi di sektor keuangan atau teknologi finansial (financial technology/ fintech). Sebab, memiliki potensi besar. Demikian penilaian Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Berikut penjelasan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, dalam sebuah diskusi mengenai antisipasi disrupsi teknologi keuangan kerja dalam industri 4.0, pekan lalu:

Pertumbuhan Teknologi

Pertumbuhan teknologi mendorong transaksi bidang ini tumbuh merangkak. Untuk perbandingan, data penjualan e-commerce mencapai 7 miliar dolar Amerika Serikat, atau sekitar Rp 98 triliun, dengan asumsi kurs Rp 14.000 per dolar AS. Jumlah ini naik 22 persen dari tahun 2018. Diprediksi, pertumbuhan transaksi e-commerce mampu menuju Rp 100 trilliun, dan meningkat hingga kini.

Letak Geografis

Kata Wimboh, sejumlah faktor menunjukkan kecocokan penerapan fintech di Indonesia. Diantaranya, posisi geografis Indonesia mencapai lebih dari 17.000 pulau. Kehidupan di Indonesia cukup dominan tinggal di wilayah pelosok (remote). Hidup di pelosok, tak seluruhnya bisa di-visit (kunjungi). Selebihnya, Indonesia berpenduduk 250 juta dengan beragam suku, ras, dan antar-golongan.

Akses Teknologi
Ketika tak ada teknologi useless, mengirim barang agak mahal. Dengan teknologi, menjadi mudah diakses dan mendidik orang menikmati semua produk jasa keuangan.

Geser 3 Negara
Secara karakter, Indonesia, berbeda dengan Malaysia, Thailand, China, dan Singapura. Baik geografis maupun karakter masyarakat. Adapun, dengan pembeli e-commerce mencapai 28 juta saat ini, Indonesia cukup dominan ketimbang pembeli dari Singapura dan Malaysia.

“Warga Singapura sekitar 3 juta. Mereka semua pakai internet, tapi cuma 3 juta warga Malaysia dari 30 juta penduduk. Jadi, total warga Asia, 50 persen itu Indonesia. Besar Indonesia,” ucapnya.

Posisi 16
Saat ini, dalam industri fintech, Indonesia masuk urutan 16 negara ekonomi terbesar. Diprediksi, tahun 2030, Indonesia bisa berada di urutan ke-7 terbesar di dunia dalam industri fintech.

Penulis: Febriansyah | Editor: Ceppy F. Bachtiar

Komentar

Ikuti Kami

Kami nalar, punya alasan informasi tak ditelan mentah. Mari, sama-sama bernalar.

Nalar.ID | Cerdas Menginspirasi