Nalar.ID

Berkunjung ke LRT di Palembang, Ini ‘Catatan’ YLKI

Nalar.ID, Jakarta – Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi, melakukan kunjungan ke Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (30/8).

Di kota itu, ia mengikuti kunjungan kerja Menteri Negara BUMN, Rini Soemarno. Selain Rini, dalam kunjungan tersebut ada Direktur BUMN, pengamat, dan kalangan awak media massa.

Salah satu obyek yang mereka kunjungi adalah Light Rail Transit (LRT) atau kereta api ringan di Palembang. Rombongan ini sekaligus mengunjungi depo LRT dan ‘menjajal’ menaiki LRT, dari Stasiun Jakabaring menuju Stasiun Palembang Icon.

Tulus Abadi, dalam siaran tertulis yang diterima Nalar.ID, Kamis (30/8), menyebut, ada beberapa ‘catatan ringan’ untuk LRT Palembang. Apa saja?

  1. Depo LRT, nampaknya belum punya peralatan yang cukup. Seperti lifting (untuk menarik gerbong), dan lainnya.
  2. Saat kereta akan berhenti di stasiun dan mengerem, bunyi rem berderit cukup keras. Suara derit ini dipertanyakan konsunen.
  3. Pengeras suara di dalam kabin kereta, tak terlalu jelas. Sehingga informasi tentang pemberhentian stasiun tidak jelas terdengar oleh penumpang. Apalagi kalah oleh suara derit rem dan suara berisik kereta.
  4. Di dalam kabin kereta belum ada peta perjalanan secara komplit. Sebagaimana peta perjalanan di KRL Jakarta.
  5. Jembatan penyeberangan orang di Stasiun Jakabaring terlalu panjang. Ini bisa mengakibatkan calon konsumen mengurungkan niat naik KRL. Apalagi karakter orang Indonesia malas jalan kaki.

Penulis: Febriansyah Editor: Radinka Ezar

Komentar

Ikuti Kami

Kami nalar, punya alasan informasi tak ditelan mentah. Mari, sama-sama bernalar.

Nalar.ID | Cerdas Menginspirasi