Nalar.ID, Jakarta – Menginjak tahun 2022, masyarakat masih harus berhadapan dan hidup berdampingan dengan virus Covid-19. WHO juga belum mencabut status pandemi, karena tren penyebarannya masih naik-turun.
Sementara itu pemerintah menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di 2022 sekitar 1,8 juta – 3,6 juta. Tentu, dengan perolehan devisa berkisar 470 juta dollar AS sampai 1,7 miliar dollar AS.
Guna memenuhi target itu, pemerintah mengoptimalkan agenda pertemuan. Serta perjalanan insentif, konvensi, dan pameran internasional di destinasi pariwisata.
Dihubungi secara terpisah, Pengamat pariwisata sekaligus Wakil Ketua Umum Asosiasi Pariwisata Nasional (Asparnas) Harry Basuki Tjahaja berpendapat bahwa pasar wisatawan mancanegara di tahun 2022 tak akan kembali seperti di masa pandemi.
“Sebab, masih menyebarnya varian baru seperti Omicron, banyak negara melakukan karantina. Terutama di Indonesia yang mengharuskan karantina 7 – 10 hari,” ujar Harry.
Pasar Domestik
Belum lagi, kata Harry, terkait ketersediaan kamar hotel bagi wisman dan domestik. Termasuk momen tahun baru 2022. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) melaporkan, ada kenaikan okupansi di malam pergantian tahun, walau tidak merata.
“Mengenai ketersediaan kamar hotel untuk karantina penuh, yang saya sendiri tidak mengerti. Di sisi lain okupansi hotel banyak yang rendah, di sisi lain hotel karantina pada penuh,” gumam Harry.
Diakui Harry, pasar domestik mempunyai peluang yang sangat besar dalam kunjungan wisata.
“Sebab, karena Indonesia setiap tahun menyumbang jutaan orang liburan ke luar negeri. Jadi, sekarang mereka yang sering keluar negeri akan mempertimbangkan liburan di dalam negeri,” jelasnya.
Dalam jumpar pers akhir tahun 2021, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S. Uno, mengatakan, persyaratan wisman wajib vaksinasi Covid-19 akan tetap digunakan. Terutama pengetatan karantina terhadap pelaku perjalanan luar negeri oleh Pemerintah Indonesia.
Diketahui, data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga Oktober 2021, perbaikan kunjungan wisatawan mancanegara baru mencapai 1,33 juta kunjungan. Ini mengalami penurunan sampai 64,37 persen di periode yang sama di tahun 2020.
Penulis: Febriansyah | Editor: Ceppy F. Bachtiar
Komentar