Nalar.ID – Peningkatan tekanan udara di wilayah Siberia dan Asia Timur dalam beberapa hari terakhir menyebabkan terjadinya penguatan desakan massa udara dingin dari wilayah Asia mendekati kawasan ekuator.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Mulyono R. Prabowo, dalam siaran tertulis yang diterima Nalar.ID, Selaa (26/11) menyatakan, desakan ini memberikan pasokan uap air yang cukup dapat.
“Ini menyebabkan pembentukan awan hujan yang signifikan di wilayah Indonesia. Sementara itu, angin Timur dari wilayah Australia masih cukup kuat. Lalu menyebabkan terbentuknya daerah pertemuan angin memanjang di wilayah Indonesia bagian utara dalam beberapa hari ke depan,” ucapanya.
Dari kondisi itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan curah hujan dengan intensitas lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang, berpotensi terjadi sepekan ke depan. Berikut beberapa wilayah potensinya:
Periode 26 – 28 November 2019
– Aceh
– Sumatera Utara
– Sumatera Barat
– Riau
– Bengkulu
– Kalimantan Barat
– Kalimantan Utara
– Jawa Barat
– Jawa Tengah
– Sulawesi Tengah
– Papua
Periode 29 November – 2 Desember 2019
– Aceh
– Sumatera Utara
– Sumatera Barat
– Riau
– Kep. Riau
– Bengkulu
– Sumatera Selatan
– Kep. Bangka Belitung
– Jabodetabek
– Jawa Barat
– Jawa Tengah
– Jawa Timur
– Kalimantan Barat
– Kalimantan Utara
– Sulawesi Tengah
– Papua Barat
– Papua
Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi dampak lanjutan akibat hujan lebat yang dapat ditimbulkan. Seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.
Penulis: Febriansyah | Editor: Ceppy F. Bachtiar
Komentar