Nalar.ID, Jakarta – Pemimpin teknologi dunia, Cisco, menduduki peringkat pertama dalam inaugurasi Indonesia Best Workplaces 2022 (Tempat Kerja Terbaik) oleh organisasi Great Place to Work, otoritas global dalam budaya tempat kerja, pengalaman karyawan, dan kepemimpinan yang efektif.
Dalam siaran pers diterima Nalar.ID, belum lama ini, metodologi Great Place to Work didasarkan pada pembangunan budaya tempat kerja dengan kepercayaan tinggi yang bisa jadi tempat kerja yang hebat untuk semua orang.
The Best Workplace badge–penghargaan yang diakui secara global–diberi kepada perusahaan bersertifikat dengan kepercayaan tinggi dan budaya tempat kerja berkinerja tinggi.
Hal in dievaluasi melalui survey Great Place to Work Trust Index yang mengukur tiga hubungan utama yang mendorong pengalaman karyawan di tempat kerja mereka: hubungan dengan manajemen, kolega, dan pekerjaan mereka.
Berdasarkan survey Great Place to Work 2022, 96% karyawan Cisco Indonesia mengatakan bahwa Cisco adalah tempat yang bagus untuk bekerja dibandingkan dengan 53% di perusahaan global pada umumnya.
Sebanyak 98% mengakui, fasilitas Cisco berkontribusi pada lingkungan kerja yang baik. Persentase yang sama dari karyawan berbagi perasaan bangga ketika mereka melihat apa yang telah mereka capai.
“Di Cisco, kami telah jadi pendukung besar hybrid work selama beberapa dekade. Selalu memberdayakan karyawan kami untuk bekerja dengan cara yang paling sesuai untuk mereka. Ini bukti, fokus kami tidak henti pada nilai, keragaman, dan inklusi yang kuat benar-benar menjadikan Cisco tempat yang tepat untuk bekerja,” ujar Marina Kacaribu, Managing Director Cisco Indonesia, dalam siaran pers diterima Nalar.ID.
Conscious Culture adalah cara hidup di Cisco, yang membantu karyawan dalam menumbuhkan kesadaran bahwa mereka merupakan bagian dari lingkungan, karyawan merasa bertanggung jawab, dan diberdayakan.
Serta secara aktif berkontribusi pada budaya yang beragam dan inklusif, di mana setiap orang merasa aman dan dapat berkembang.
Seluruh tim di Cisco mempraktikkan berbagai ritual untuk meciptakan perasaan tujuan bersama selaras dengan misi perusahaan, kepercayaan satu sama lain, dan keyakinan akan masa depan perusahaan.
Inisiatif seperti ‘Standout Assessment’ mendorong karyawan untuk menghubungi manajer mereka setiap minggu untuk percakapan terfokus tentang sentimen, prioritas, dan cara kerja mereka. Lalu, apa yang mereka sukai, mereka benci, dan dukungan yang mereka butuhkan.
Hal ini menciptakan peluang untuk percakapan terbuka, dan bagi karyawan serta pemimpin untuk memahami harapan dengan jelas.
Inti dari budaya tempat kerja Cisco adalah fokus pada ‘Whole You’. Karyawan didorong menjaga diri mereka sendiri dan berinvestasi dalam semua aspek kesejahteraan–fisik, sosial, emosional, dan keuangan–sehingga mereka dapat jadi yang terbaik di rumah dan di tempat kerja.
Cisco telah meluncurkan program ‘Day for Me’, di mana karyawan meluangkan waktu untuk diri mereka sendiri pada hari-hari yang telah ditentukan.
Program lain seperti Time2Give juga memberi kesempatan bagi karyawan untuk menemukan makna dan tujuan di luar pekerjaan sehari-hari mereka.
Serta menginvestasikan waktu dan sumber daya mereka ke dalam kegiatan nirlaba, pendampingan, penggalangan dana, dan pemberian kembali kepada komunitas pilihan.
Penulis: Febriansyah | Editor: Radinka Ezar
Komentar