Nalar.ID

Daftar Produk Rumah Tangga untuk Disinfeksi Covid-19

Nalar.ID, Jakarta – Virus Corona atau Covid-19 dapat menempel di beberapa benda. Virus tersebut dapat diusir.

Tentu dengan menyemprotkan cairan disinfektan ke sejumlah objek yang sering digunakan atau disentuh. Virus ini memiliki selubung atau sampul (enveloped virus) dengan pelindung lapisan lemak.

Dikutip dari situs resminya, Ajeng Arumsari, Kepala Loka Penelitian Teknologi Bersih Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), mengatajan disinfektan dapat merusak lapisan lemak pada virus COVID-19 sehingga membuat virus tersebut lemah.

Peneliti Loka Penelitian Teknologi Bersih LIPI, Chandra Risdian, mengatakan bila produk disinfektan yang aktif terhadap virus Corona tidak tersedia, ada produk disinfektan lain yang setidaknya memiliki aktivitas virucidal terhadap virus berselimut (enveloped virus) yang bisa digunakan.

“Banyak produk rumah tangga yang mengandung konsentrasi bahan aktif yang sesuai untuk disinfeksi virus,” tulis Chandra.

Setidaknya, kata Chandra, ada 11 bahan aktif yang dapat digunakan untuk campuran disinfektan.

Apa saja?

Antara lain, Accelerated hydrogen peroxide (0.5%), Benzalkonium chloride/quaternary ammonium/alkyl dimethyl benzyl ammonium chloride) (0.05%), Chloroxylenol (0.12%), Ethyl alcohol atau ethanol (62-71%), Iodine in iodophor (50 ppm), Isopropanol atau 2-propanol (50%), Pine oil (0.23%), Povidone-iodine (1% iodine), Sodium hypochlorite (0.05 – 0.5%), Sodium chlorite (0.23%), dan Sodium dichloroisocyanurate (0.1-0.5%).

Bahan aktif dan konsentrasinya terbukti efektif melawan virus Covid-19. Hal ini berdasarkan studi literatur LIPI. Daftar sementara produk rumah tangga tersebut dirilis LIPI per Jumat (27/3/2020) lalu.

Berikut tangkapan layar tabel dari situs resmi LIPI, dikutip Nalar.ID.

Tabel bahan-bahan produk untuk disinfektan. NALAR/Dok. LIPI

Pada tabel itu ada kolom tindakan tambahan yang ditulis dengan huruf A, B, dan C. Huruf A berarti korosif terhadap logam, sehingga harus kembali dibersihkan dengan kain basah setelah 10 menit.

Kemudian, B berarti mudah terbakar pada konsentrasi tinggi, atau jauhkan dari panas/percikan api/nyala api terbuka/permukaan panas. Lalu, C berarti pengenceran perlu dilakukan sesuai kolom Cara Pengenceran.

Saran Chandra, untuk pembersihan dapat menggunakan air dan sabun, atau deterjen lain. Pembersihan dilakukan untuk ruangan dan permukaan benda di dalam rumah.

“Setelah bersih, gunakan disinfektan untuk perlindungan yang lebih baik. Kalau ada yang sakit di rumah, disinfeksi wajib dilakukan,” jelasnya.

Chandra memperingatkan agar pengguna produk itu memperhatikan label dan menggunakan sesuai instruksi.

Waspadai potensi bahaya dari setiap produk.

“Agar menghindari kontak dengan mata dan kulit saat menangani produk pembersih. Serta jauhkan dari jangkauan anak-anak,“ tambahnya.

Ia juga menambahkan, jangan campur produk pembersih yang berbeda dan gunakan di tempat yang berventilasi baik.

“Untuk disinfeksi daerah yang terkontaminasi, alangkan baiknya permukaan itu didisinfeksi dengan kain yang dibasahi dengan larutan disinfektan. Jangan semprot langsung ke permukaan yang sangat terkontaminasi karena akan membuat virus menyebar ke udara,” tukas Chandra.

Penulis: Febriansyah | Editor: Radinka Ezar

Komentar

Ikuti Kami

Kami nalar, punya alasan informasi tak ditelan mentah. Mari, sama-sama bernalar.

Nalar.ID | Cerdas Menginspirasi