Nalar.ID – Luiza Aaliyah, atau akrab disapa Luiza merupakan penyanyi cilik berbakat kelahiran 9 tahun silam. Sebagai pendatang anyar, ia mulai terkenal di publik bersama sang ayah, musisi jaz Chaka Priambudi, ketika debut lagunya berjudul Bintang masuk kategori Pencipta Lagu Anak Terbaik di ajang AMI Awards 2018.
Kini, Luiza, kembali mengisi ruang industri anak-anak dengan lagu terbaru; Ballerina. Lagu ciptaan ayahnya ini bercerita tentang menggapai cita-cita.
Menelan proses penggarapan bulan, lagu produksi Chaka Musik Production dan label JK Records ini tak berarti tidak memiliki kesulitan dan tantangan.
Lima Tahun
“Tantangan pada penulisan lirik karena harus sesuai konten dan usianya,” kata Chaka, dihubungi Nalar.ID, Selasa (25/6).
Bakat musik Luiza mengalir sejak usia lima tahun. Awalnya, ia hanya gemar bernyanyi. Lantas, berlatih vokal di Otti Jamalus Music House (OJMH).
Tak hanya menggeluti dunia tarik suara, gadis ini pandai menari balet. Ini menginspirasi ayahnya membuat lagu untuk putrinya.
Diketahui, lagu ini mengambil konsep dari chamber music. Menggabungkan sejumlah instrumen akustik sekaligus. Piano, biola, flute, kontrabas, glockenspiel, dan french horn. Sebagai karya musik yang sedap didengar anak-anak dan dewasa, lagu ini dikemas dengan aransemen sederhana.
“Terkesan jenaka dengan tidak menghilangkan keluguan ekspresi anak-anak. Enggak heran, siapapun yang dengar, punya kesan tentang lagu yang lucu dan ceria tetapi tetap unik dan elegan. Plus harmoni jaz berpadu irama waltz tiga per empat,” jelasnya.
Termasuk unsur edukasi lirik yang mengajak anak-anak bertutur kata yang baik dan bermimpi tentang cita-cita. Kepada orang dewasa atau orang tua, Chaka, mengingatkan, untuk mengenang masa kecil menjadi anak-anak yang dimulai dengan sesuatu menyenangkan.
“Lagu ini mengajarkan generasi anak-anak belajar mencintai proses,” tukasnya.
Banyak Musisi
Dalam proses pembuatan, lagu ini banyak melibatkan musisi. Ada Asri Hadrjakusumah (violin ensemble dan backing vocal), Indri Dwiani (flute), Rigen Handoyo (audio post-production mixing engineer), dan Elfa Tahmila (vocal director).
Sebagai orang tua, kata Chaka, sebetulnya pembuatan single ini hanya latihan berproses. “Apapun bidang yang nanti akan ditekuni anak, termasuk single ini, bisa menjadi contoh nyata anak-anak. Mengajarkan disiplin dan cinta pekerjaan,” jelasnya.
Disisi lain, musik sebagai bisnis hiburan. Memang, tak lepas dari persoalan popularitas dan menghasilkan uang. “Tetapi, sebagai orang tua, karya musik ini sebagai pengingat bahwa musik juga medium sangat efektif menyampaikan pesan positif. Dan mengajarkan hal yang baik dalam bentuk yang dapat diapresiasi,” tutupnya.
Penulis: Ceppy F. Bachtiar | Editor: Ceppy F. Bachtiar
Komentar