Nalar.ID

Delia von Rueti: Camilan Sehat dan Upaya Melindungi Hutan Hujan Tropis Indonesia

Nalar.ID, Bali – Belum lama ini, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melumat kawasan Kalimantan dan Sumatera. Dampaknya sangat merugikan. Termasuk merusak lingkungan hidup dan ekosistem di sekitarnya. Kondisi tersebut memicu Delia Von Rueti, wanita kelahiran Pematangsiantar, Sumatera Utara, untuk menyadarkan orang bahwa oksigen (02) dari hutan begitu sangat penting.

Untuk menggugah kesadaran masyarakat, desainer ini berinisiatif mendonasikan area 2.500 hektare lahan pribadinya di Kalimantan Tengah untuk di konservasi. Kesadaran Delia terpincut seusai mengunyah kudapan atau camilan ringan. Ia menciptakan kudapan berbahan dasar kelapa. Camilan ringan ini dapat dikunyah kapan pun dan di mana saja. Dalam kemasannya, produk bermerek ‘Overdozzz With Love From Bali’ ini tertulis ‘Save The Rainforest While You Snack’. Secara fisik, kemasan tersebut khas berwarna hijau dan merah bergambar burung. Menurutnya, ini salah satu cara dalam memberikan sumbangsih untuk mencintai bumi.

“Terutama mencintai diri sendiri dengan lebih baik, serta menciptakan cinta yang lebih besar untuk lingkungan sekitar kita,” kata Delia, kepada Nalar.ID, Rabu (29/1/2020).

Delia von Rueti - nalar.id
Produk camilan sehat ‘Overdozzz With Love From Bali’. NALAR/Dok.pribadi

Diketahui, sebelum menciptakan produk makanan ringan ini, Delia telah lebih dahulu menggagas sebuah gerakan kemanusiaan. Namanya ‘Love & O2’, sebuah kampanye untuk menggugah kesadaran manusia akan berharganya sebuah alam dan lingkungan. Termasuk bagaimana melindungi dan melestarikan hutan hujan Indonesia.

Sekadar informasi, di luar terobosannya ini, ternyata di Pulau Dewata, atau Bali, Delia dikenal berprofesi sebagai desainer perhiasan. Istilah lainnya, dikenal dengan sebutan filantropis. Nama-nama besar seperti keluarga besar Al Fayed, Sharon Stone, hingga Michelle Yeoh adalah beberapa sosialita dunia yang pernah memakai karya perhiasan rancangan Delia von Rueti.

10 Bahan Sehat

Sebelumnya, ‘Overdozzz With Love from Bali’ telah dikenalkan ke publik pada 28 September 2019 lalu. Camilan tersebut berupa granola. Berisi 10 bahan-bahan sehat dan chips kelapa. Lewat pembelian berkonsep brainfood tersebut, ia berharap, masyarakat dapat berpartisipasi membantu kampanye ‘Love & O2’ dalam melindungi hutan hujan tropis di Indonesia.

Delia Von Rueti- nalar.id
Delia Von Rueti. NALAR/Dok.pribadi

“Setiap pembelian produk yang dibuat, bisa menyumbang 15 persen untuk lingkungan hidup,” tambahnya. Hal ini sesuai dengan tagline utama yang ia buat: ‘Selamatkan Hutan Hujan Sambil Sarapan’. Atau istilah lainnya: ‘Save The Rainforest While You Snack’.

Sejak diluncurkan September 2019 lalu, perkembangan dan penetrasi penjualan camilan ini sangat menggembirakan. “Sekarang begitu banyak partisipan atau tanggapan dari masyarakat. Outlet-nya juga sudah ada di Jakarta dan Bali,” jelasnya.

Soal pilihan rasa, tidak diragukan. Keripik kelapa ini terbuat dari bahan kelapa organik. Bahan utamanya benar-benar organik. “Itu pure, terbuat dari kelapa, air tebu, dan lemon. Rasanya manis. Satunya lagi rasa pedas, hanya diisi lemon, cabai dan bawang. Kami juga menyediakan granola dengan 10 ingredient, ada isinya semua biji-bijian, oat, berry, hingga pineapple,” ujarnya.

Sejauh ini, kata Delia, penjualan ‘Overdozzz With Love from Bali’ baru di pasarkan di Jakarta dan Bali. Ia berharap, dalam waktu dekat produk tersebut bisa turut dipasarkan di tempat-tempat lain.
Untuk mencicip kudapan ini, Anda bisa memperolehnya di sejumlah mini market di Indonesia. Sebut saja Circle-K, Indomaret, Pepito, Coco Mart, Foodhall, dan beberapa hotel. Seperti Maya Hotel, W Hotel, dan supermarket atau cafe-cafe organik yang tersebar di Bali.

Delia menyatakan camilan sehat ini, salah satunya bisa di konsumsi pada momen-momen santai seperti menonton televisi. “Bisa ditambahkan ke sereal dan susu waktu pagi hari. Bisa tambah granola atau oat meal yang sudah kita siapkan,” katanya.

Ia berharap, dalam waktu dekat pemasaran produk ini bisa meluas. “Kami juga berterima kasih sudah di approach supermarket Giant dari Jepang bermerk Maria Tsu. Mereka memiliki 3.000 outlet di Jepang. Kita lagi mempersiapkan surat-surat dan izin-izin yang diperlukan untuk pengiriman produk kita ke Jepang,” ungkapnya.

Dengan membeli snack ini, kata Delia, secara langsung masyarakat ikut membantu menyelamatkan hutan tropis di Indonesia. “Terutama bapak-bapak, ibu-ibu, adik-adik, dan semuanya yang mendukung dan membantu kita menyelamatkan hutan tropis yang sudah kita siapkan. Dan ini semua bisa dikunjungi di Kalimantan Tengah,” tukasnya.

Tanpa Bantuan LSM

Adapun, kata Delia, ide penyelamatan lingkungan memang menjadi concern bahwa lingkungan dan kualitas hidup menjadi salah satu isu yang marak diperbincangkan manusia. Delia menambahkan saat ini perubahan dunia terjadi sangat cepat, sehingga membuat masyarakat sangat egois, acuh akan kelestarian lingkungan.

Ia menilai gagasan untuk menjadi seorang dermawan bukan topik utama konversi antara individu dan kelompok. Mereka menyambut harapan semua orang untuk datang berkunjung dan membantu menanam lebih banyak pohon. Selain itu ia juga berusaha menginspirasi masyarakat luas dengan konsep dan inovasi yang dibangun saat ini.

Sejak ‘Love & 02’ dikenalkan kali pertama tahun 2016, konsep itu sekaligus upaya mendonasikan lahan pribadinya seluas 2.500 hektare di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah yang digunakan untuk konservasi. Ke depan, Delia bermimpi bisa membangun taman hutan hujan tropis pertama di Indonesia yang bisa dinikmati bagi generasi selanjutnya.

Delia von Rueti - nalar.id
Delia von Rueti dan suami, memperkenalkan program penyelamatan hutan di acara Wonderful Indonesia Culinary & Shopping Festival 2019 di Sidewalk Jimbaran pada 28 September 2019 lalu. NALAR/Dok.Tagar

Sejauh ini, tanah itu, kata Delia, tengah diusahakan untuk diubah secara permanen, dari lahan pertanian menjadi Nilai Konservasi Tinggi (HCV).
Ia menegaskan, gagasan ini sama sekali tak terhubung dengan LSM atau organisasi amal manapun.

“Ini hanya sumbangan saya untuk negara yang saya cintai. Kami menjual barang dagangan kami dengan pengetahuan bahwa semua dapat untung dari masing-masing satu. Yang dibeli akan membantu melindungi, menanam, dan memelihara taman. Itu saja,” tukasnya.

Delia menjelaskan, proyek ini bertujuan untuk menginspirasi orang, membantu dalam setiap cara kecil yang dia bisa. Mulai dari menambahkan tanaman di kebun mereka.

Penulis: Febriansyah | Editor: Ceppy F. Bachtiar

Komentar

Ikuti Kami

Kami nalar, punya alasan informasi tak ditelan mentah. Mari, sama-sama bernalar.

Nalar.ID | Cerdas Menginspirasi