Nalar.ID

Dukungan Mentan pada Program Satu Juta Ternak Sapi Bali

Nalar.ID, Denpasar – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendukung program Provinsi Bali mencapai Satu Juta Ternak Sapi Bali. Hal itu ia sampaikan saat menyaksikan penandatangan tiga nota kesepahaman Kementerian Pertanian dengan Gubernur Bali di Denpasar, Bali, Sabtu (4/1/2020).

Salah satu nota kesepahaman itu adalah soal Populasi Sejuta Sapi Bali Mendukung Program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (Sikomandan).

Menurut Mentan SYL, Bali merupakan provinsi yang memiliki potensi pertanian dan peternakan yang sangat besar. Dengan adanya nota kesepahaman ini, maka Kementan akan mendukung sepenuhnya program-program pertanian dan peternakan di Bali.

“Ini bertujuan untuk meningkatkan pembangunan pertanian menuju pertanian yang maju, mandiri, dan modern,” ungkap Mentan SYL.

Mentan juga berharap, dengan meningkatnya produksi dan produktivitas, ke depan produksi pertanian tersebut bisa di ekspor. Langkah ini sejalan dengan gerakan tiga kali ekspor atau Gratieks.

Provinsi Berbasis Pertanian

Sementara itu, Gubernur Bali, Wayan Koster menyampaikan bahwa Provinsi Bali merupakan provinsi yang berbasis pertanian, dan penyediaan pangan merupakan salah satu program utama saat ini.

Dukungan Kementan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian di Bali dipandangnya sangat penting dalam membantu program Pemda dan masyarakat Bali.

“Bali kaya akan komoditas pertanian lokal seperti jeruk, salak, kopi, sapi, kambing dan lain-lain. Namun komoditas-komoditas ini belum diberdayakan secara optimal. Ke depan, diharapkan bantuan Kementan untuk mengoptimalkan potensi ini,” jelasnya.

Khusus terkait Program satu juta ternak Sapi Bali tahun 2025, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, I Ketut Diarmita menyampaikan bahwa target tersebut dapat dicapai jika ada peningkatan jumlah induk sapi sebesar 30 – 45 persen dari populasi saat ini.

Serta didukung oleh peningkatan kelahiran pedet sebesar 80 – 85 persen dari Indukan jumlah sapi. Sementara itu angka pemotongan sapi betina produktif di Bali harus bisa diturunkan hingga 5 – 10 persen dari pemotongan tercatat saat ini, dan angka kematian pedet harus diturunkan ke angka di bawah 5 persen dari sapi yang lahir.

“Apabila parameter-parameter tersebut tercapai, maka program sejuta ternak Sapi Bali akan kita capai. Ditjen PKH selalu siap mendukung program ini karena hal ini sejalan dengan Sikomandan, salah satu program penting dari bapak Mentan SYL,” pungkasnya.

Penulis: Febriansyah | Editor: Ceppy F. Bachtiar

Komentar

Ikuti Kami

Kami nalar, punya alasan informasi tak ditelan mentah. Mari, sama-sama bernalar.

Nalar.ID | Cerdas Menginspirasi