Nalar.ID, Jakarta – Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat tvOne dalam menyajikan tayangan-tayangan terbaik bagi pemirsanya. Pada September ini, tvOne kembali menghadirkan program baru. Konsepnya pun baru bernama ‘Saatnya Perempuan Bicara’.
Diketahui, program dengan konsep chat show ini belum pernah ada di layar televisi Indonesia. Adapun, program bincang-bincang pertama di televisi ini menampilkan lima perempuan populer. Mereka dari latar belakang, generasi, dan sudut pandang berbeda.
5 Perempuan
Pertama, Balques Maningsang, wartawan senior tvOne. Kedua, aktris dan model lulusan Teknik Sipil Olga Lidya. Ketiga, presenter, penulis, dan sekaligus mantan finalis Puteri Indonesia, Nadia Mulya. Keempat, aktris dan model yang kerap membintangi FTV, Sahila Hisyam. Terakhir, Lolita Agustine, aktris yang kini aktif presenting.
Uniknya, chat show ini bukan membahas tentang masalah perempuan. Kelima perempuan tersebut akan membahas fenomena dari berbagai peristiwa dengan menghadirkan narasumber yang kompeten.
Selain itu, ‘Saatnya Perempuan Bicara’ juga tampil dengan konsep bincang santai. Kemudian menghibur tetapi tetap fokus dalam mengkaji fenomena dan tema-tema yang dibahas.
Nantinya, bakal ada beberapa narasumber yang hadir dalam program ini. Mulai dari tokoh atau sosok penting, kompeten, inspiratif dan berkorelasi dengan topik pembahasan. Termasuk isu-isu yang sedang trending.
Chat Show
‘Saatnya Perempuan Bicara’ akan hadir setiap Sabtu pukul 20.00 WIB. Direktur Program dan Sport tvOne, Reva Deddy menjelaskan bahwa ini merupakan sebuah chat show ringan tapi syarat makna dan perlu di tonton.
“Bayangkan, bagaimana serunya kalau Rocky Gerung berhadapan dengan lima perempuan, cantik dan juga pintar. Kita berharap, program ini bisa bermanfaat dan menghibur masyarakat penonton televisi,” ujar Reva Deddy Utama, dalam siaran tertulis diterima Nalar.ID, Kamis (17/9/2020).
Episode perdana ‘Saatnya Perempuan Bicara’ mulai tayang di tvOne pada Sabtu, 19 September 2020 dengan narasumber Rocky Gerung dan Ahmad Dhani.
Penulis: Veronica Dilla | Penulis: Ceppy F. Bachtiar
Komentar