Nalar.ID – Sejak dilema memilih antara Stanford atau Harvard University, sampai akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di Stanford, Maudy Ayunda, sadar ia akan kembali meninggalkan orang-orang yang dicintainya.
Goodbye, dalam siaran tertulis yang diterima Nalar.ID, Sabtu (7/9) merupakan permintaan Maudy untuk yang tercinta tetap seria menunggu, sebab ia pasti akan kembali.
Sesaat sebelum keberangkatan ke Stanford University di akhir pekan ini, ia meninggalkan pesan dan permintaan untuk keluarga, teman, sahabat, penggemar dan penikmat musik Indonesia.
Di tengah kesibukan, akhirnya lagu yang ia tulis dan di aransemen bersama Ari ‘Aru’ Renaldi dipilih. Lagu ini terpilih dari sekian banyak lagu yang mereka garap bersama.
Goodbye adalah curahan hati Maudy. Dimana, ia meminta orang yang dicintai tetap setia dan janji saling bertukar kabar hingga ia kembali ke Indonesia. Lagu dengan iringan gitar Topan Abimanyu dan alunan cello Robby Subarja, menjadi penutup manis Maudy tahun ini.
Pamit
Pekan ini ia pilih untuk undur diri berpamitan dengan penggemar. Di studio di Kemang, Maudears–sebutan untuk fans Maudy–akan hadir berbincang santai dan mendengar kali pertama Maudy membawakan lagu ini secara langsung.
Acara fan meeting Maudy bertajuk Goodbye pada 5 September 2019 pukul 19.00 WIB ini disiarkan eksklusif live oleh aplikasi streaming V LIVE. Ia akan menyanyikan lagu terbarunya dan menampilkan video klip untuk kali pertama di V LIVE.
V LIVE adalah platform komunitas hiburan global. Media ini menyajikan ragam konten video tayangan langsung. Mulai dari kehidupan sehari-hari selebriti sampai acara skala besar seperti talkshow dan konser. V LIVE telah diunduh lebih dari 78 juta kali.
Tercatat, sekitar lebih dari 1.000 kanal resmi dari para kreator ada di V LIVE dan menarik 30 juta visitor setiap bulan. Hingga kini, pengguna aktif V LIVE dari luar Korea Selatan mencapai 85 persen.
Melalui acara ini, Maudy berharap bisa pamit dengan seluruh penggemarnya dan orang-orang yang sudah mendukung karirnya di dunia hiburan atau akademis. Ia berjanji, masa vakumnya ini akan diisi dengan penuh harapan dan inspirasi baru untuk masa depan kelak.
Penulis: Veronica Dilla | Editor: Ceppy F. Bachtiar
Komentar