Nalar.ID – Seusai pemilihan presiden 2019, sejumlah pengusaha dalam negeri menyampaikan harapan kepada pemerintah selama lima tahun ke depan. Salah satunya pengusaha di bidang rumah produksi dan kontraktor asal timur Indonesia, Yanti Alosya.
Terkait ekonomi Indonesia lima tahun ke depan, pengusaha sektor rumah produksi dan kontraktor ini berharap, terjadi stabilitas ekonomi berkesinambungan. Baik secara makro dan mikro.
“Kesempatan untuk bergerak dalam berbagai bidang, dibantu kemudahan birokrasi dan perizinan. Harapan lebih jauh bukan hanya lima tahun ke depan, tetapi dipersiapkan untuk kelanjutan setelah itu,” kata Yanti, dihubungi Nalar.ID, Selasa (25/6).
Maka itu, pemerintah dapat menyusun tim ekonomi yang lebih kuat. Selain itu, ditopang dengan peninjauan berbagai aturan sehingga iklim dunia usaha menjadi jauh lebih kondusif.
Untuk mendorong peningkatan dan menggerakkan roda ekonomi, Yanti menyarankan agar pemerintah meningkatkan pemerataan pembangunan dan meningkatkan sumber daya manusia berkualitas.
“Serta aturan-aturan yang mendorong iklim usaha yang lebih baik lagi,” tambahnya.
Masukan Pengusaha
Bagaimana dengan keinginan agar pemerintah mengajak pengusaha dalam menyusun paket kebijakan ekonomi kedepan? Ia menilai, keterlibatan pengusaha dalam memberikan masukan sangat perlu karena keadaan sebenarnya terkadang tidak terjawab dalam paket kebijakan yang ada.
“Bila keadaan di lapangan dijawab dengan baik oleh kebijakan yang ada maka percepatan usaha untuk mendorong ekonomi nasional secara umum bisa terlaksana,” ucapnya.
Disinggung pasca pemilihan Presiden 2019, Yanti menilai bahwa terpilihnya Joko Widodo, secara langsung akan mendorong perkembangan ekonomi nasional.
“Pada dasarnya, periode kepemimpinan ini tinggal melanjutkan hal-hal yang baik. Jadi, apa yang dilakukan periode pertama adalah meletakkan dasar-dasar yang kuat sehingga untuk periode berikut, terjadi percepatan pembangunan ekonomi,” jelasnya.
Maka itu, lanjut Yanti, strategi mendorong pembangunan ekonomi adalah semua pihak duduk bersama memecahkan masalah. Harus diakui, menurutnya, semua memiliki kepentingan.
“Tapi mari kita letakkan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya. Mungkin tidak semua pihak terakomodir, tapi paling tidak, suasana pembangunan ekonomi lebih bergeliat,” ungkapnya.
Penulis: Febriansyah | Editor: Ceppy F. Bachtiar
Komentar