Nalar.ID, Jakarta – Tahun 2022, pemulihan ekonomi pada sektor dan industri pariwisata diperkirakan masih tertatih. Sektor yang kali pertama terdampak penyebaran Covid-19 sejak awal 2020 ini, baru mulai memasuki fase pertama pemulihan ekonomi di tahun ini.
Pengamat pariwisata sekaligus Wakil Ketua Umum Asosiasi Pariwisata Nasional (Asparnas) Harry Basuki Tjahaja menyampaikan bahwa kondisi sektor pariwisata selama masa pandemi sangat bergantung kepada kebijakan pemerintah dalam penanganan pandemi itu sendiri.
“Karena di masa pandemi, kebijakan pemerintah menjadi kunci penentu sektor industri pariwisata,” ujar Harry.
Harry menegaskan, sektor tersebut perlu terus digalakkan agar membaik di tahun-tahun mendatang. Untuk itu, lanjut Harry, pemulihan sektor pariwisata 2022 dapat diawali dengan kebijakan-kebijakan pemerintah dan kreativitas pelaku pariwisata.
“Misalnya, pemerintah membuka visa long stay buat tourists asing yang tadinya 1 bulan menjadi 3 bulan, sehingga tourists asing yang harus di karantina selama 7 hari masih bisa menetap lama. Apa lagi zaman globalisasi yang serba mobile sekarang ini sangat memungkinkan buat tourists long stays,” jelasnya.
Selain itu, sambungnya, dengan membuka pasar pasar domestik yang masih terbuka lebar. Sekadar informasi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga Oktober 2021, perbaikan kunjungan wisman (wisatawan mancanegara) baru mencapai 1,33 juta kunjungan. Ini mengalami penurunan sampai 64,37 persen di periode yang sama di tahun 2020.
Penulis: Febriansyah | Editor: Ceppy F. Bachtiar
Komentar