Jakarta, Nalar.ID – Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto, mendukung Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi (HIPMI PT) untuk membantu menciptakan satu juta wirausaha baru di Indonesia.
Bantuan ini dialirkan melalui beberapa program lembaga pemerintahan. Pemerintah, diwakili Airlangga, siap memfasilitasi pelatihan hingga pembiayaan untuk generasi muda HIPMI PT. Menurutnya, pemerintah berkomitmen menciptakan lebih dari 4.000 usaha kecil menengah (UKM) baru tahun 2018.
Airlangga menuturkan, Indonesia butuh sekitar 4 juta wirausahawan untuk dibentuk. Ia mencatat, mahasiswa Indonesia sarjana sekitar 57 juta orang. “Tapi 57 persen jadi karyawan dan PNS (pegawai negeri sipil). Cuma 4 persen jadi entrepreneur, sisanya masuk LSM,” ujarnya, dalam sambutan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) HIPMI PT, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Minggu (9/12).
Sebab itu, pemerintah akan fokus pada pembentukan wirausahawan. Caranya, dengan membuat lingkungan kondusif agar terus bertumbuh. Maka itu, pemerintah akan fokus pada lima sektor, yakni makanan, otomotif, tekstil, kimia, dan elektronik.
Biaya dari Kementerian
Nantinya, kata Airlangga, untuk pembiayaan akan melibatkan sejumlah kementerian. Mulai dari Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perindustrian, sampai Kementerian Keuangan.
Sementara, untuk pembiayaan usaha, melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) yang memiliki program khusus untuk pebisnis pemula. LPDB memiliki anggaran Rp1,2 triliun per tahun untuk UKM.

“Tahun depan, LPDB, menyiapkan Rp 100 miliar untuk wirausahawan pemula. Sampai Desember ini, realisasi pembiayaan sudah 80 persen. Sudah banyak pembiayaan, tinggal menunggu cair. Bisa sampai akhir tahun realisasi lebih besar,” ungkap Direktur Utama LPDB-KUMKM, Braman Setyo, di lokasi yang sama.
Di kesempatan serupa, Rektor HIPMI PT, Said Aldi Al Idrus, menyatakan, program satu juta wirausaha ini sudah mulai sejak 2015. Hingga 2018, realisasi mencapai 300 ribu orang. Pihaknya yakin, tahun 2019, jumlah akan meningkat signifikan karena mendapatkan banyak dukungan.
Rp 50 Juta – Rp 5 Miliar
Sekadar informasi, hingga saat ini, HIPMI PT, telah melakukan sosialisasi dan pelatihan wirausaha sekitar 60 ribu mahasiswa per kampus dari sekitar 37 wilayah. “Program ini sangat efektif untuk menjadi inkubator bisnis. Mahasiswa tak hanya diberi materi tapi dibimbing langsung menciptakan produk,” kata Said.
Pada Rakernas ini, HIPMI PT, menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan LPDB guna memberikan kemudahan dalam pembiayaan bisnis.
Nantinya, anggota HIPMI PT, bisa mengajukan proposal permintaan pembiayaan bisnis dengan rekomendasi dari HIPMI pusat. Pembiayaan mulai dari Rp 50 juta hingga Rp 5 miliar. “Tergantung usahanya. Kalau bisnis potensial, bisa dibiayai besar,” sambung Said.
Di tempat yang sama, Ketua Umum HIPMI PT Banten, Faizal Hermiansyah, menyambut baik kerjasama ini. “Semoga menjadi momentum baik bagi para pengusaha pemula tingkat kampus. Tujuannya, untuk terus menghasilkan daya saing kreatif dalam berwirausaha,” imbuhnya.
Tantangan kedepan, lanjut Faizal, HIPMI PT nasional dan khususnya, HIPMI PT Banten, terus menjadi organisasi eksternal kampus untuk menjadi kawah candradimuka para pengusaha pemula di tingkat kampus.
Penulis: Ezar Radinka | Editor: Ceppy F. Bachtiar
Komentar