Nalar.ID – Hari Kartini kerap diperingati setiap 21 April. Hal ini menjadi momentum refleksi dan eksistensi perempuan Indonesia.
Menurut perempuan yang punya banyak tugas dalam acara Indonesia Diaspora Network USA National Convention (IDN) Imelda Budiman, banyak kemajuan dalam peranan wanita Indonesia. Selain pendidikan dan kesehatan, perempuan Indonesia juga telah memperoleh kesempatan di bidang politik dan ekonomi.
“Bahkan hak berpolitik perempuan saat ini telah diatur dalam Undang-undang,” kata Imelda, dihubungi dari Amerika Serikat, Senin (22/4), waktu setempat.
Secara keseluruhan, kata Imelda, kesetaraan perempuan dan pria di Indonesia sudah sangat maju. “Tapi yang perlu diperjuangkan adalah melawan pemikiran dan pandangan yang kadang masih kolot (konservatif),” tambah perempuan yang bermain dalam film Matadewa dan Pariban: Idola dari Tanah Jawa yang akan tayang tahun ini.
Perlu diingat, lanjut Imelda, emansipasi perempuan bukan berarti terus melupakan kodrat sebagai istri dan ibu yang baik bagi keluarganya.
Namun disisi lain, ia menilai bahwa keterwakilan perempuan menjadi pemimpin di Indonesia, terutama di bidang politik, sudah sangat baik.
“Buktinya, dapat dilihat di Pasal 65 Ayat 1 UU Nomor 12 Tahun 2003. Bunyinya, setiap partai politik peserta pemilu dapat mengajukan calon anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD kabupaten/kota untuk setiap daerah pemilihan dengan memerhatikan keterwakilan perempuan sekurang-kurangnya 30 persen,” jelas Mrs Indonesia World 2014 yang mengikuti Pemilu 2019 di KBRI di Washington DC ini.
Hal ini, sambungnya, menandakan bahwa dalam ranah politik, perempuan sudah diakui dan diperhitungkan.
Penulis: Febriansyah | Editor: Ceppy F. Bachtiar
Komentar