Nalar.ID

Industri Polyester Film Investasi USD 156 Juta

Nalar.ID, Jakarta – Indonesia masih jadi negara tujuan investasi yang menarik para pelaku industri global. Baik dari dalam atau luar negeri. Ini seiring dengan implementasi kebijakan pemerintah dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif.

“Realisasi penanaman modal dari sektor industri selama ini memberi multiplier effect luas bagi perekonomian nasional. Mulai dari peningkatan devisa hingga penyerapan tenaga kerja lokal,” kata Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian, Ignatius Warsito, di Cilegon, Banten, dikutip Nalar.ID.

Pada triwulan I Tahun 2022, perekonomian Indonesia tumbuh positif 5,01 persen. Ini dialami sektor industri pengolahan non migas yang tumbuh 5,47 persen. Kinerja realisasi investasi Indonesia masih cukup tinggi dengan nilai investasi periode Januari-Maret 2022 mencapai 282,4 trilliun.

Pada semester I tahun 2022, kucuran investasi sektor industri Rp230,8 triliun atau memberi kontribusi 39,5 persen dari total nilai investasi Rp584,6 triliun. Investasi sektor industri itu naik double digit hingga 38 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

“Hal ini menandakan bahwa pasca-pandemi Covid-19, Indonesia masih memiliki daya tarik investasi dengan besarnya pasar yang dimiliki. Sumber daya melimpah, pertumbuhan ekonomi yang positif, serta dukungan regulasi dari pemerintah,” papar Warsito.

Menurutnya, momen peresmian perluasan pabrik PT MFI juga menunjukkan, masih tingginya kepercayaan investor atas iklim dan potensi investasi di Indonesia. Terutama sektor industri plastik dan barang plastik.

Kemenperin mencatat, total kapasitas produksi PET Film di Indonesia saat ini 180,5 ribu ton per tahun. Proyek perluasan pabrik oleh PT. MFI tersebut untuk menambah kapasitas polyester film (PET) sebesar 25.000 ton per tahun, yang aplikasinya digunakan untuk film electronic device 5G/6G.

Proyek tersebut diharapkan berkontribusi dalam menjaga pasokan dalam negeri sebagai antisipasi meningkatnya permintaan packaging film domestik, sekaligus menambah potensi pasar ekspor produk film Indonesia.

“Investasi proyek perluasan PT MFI ini menunjukkan bahwa potensi pengembangan industri polyester film khususnya PET Film masih cukup besar di Indonesia,” ujar Warsito.

Investasi perluasan pabrik PT MFI diperkirakan mencapai USD156 juta, atau sekitar Rp2,3 trilliun dengan menyerap ratusan tenaga kerja di Indonesia.

PT MFI telah beroperasi sejak tahun 1995 dan merupakan bagian dari Mitsubishi Chemical Group, Jepang. Jumlah tenaga kerja PT MFI saat ini 440 orang, dengan hampir seluruhnya adalah tenaga kerja Indonesia.

Presiden Direktur PT MFI Bambang Sastrosatomo menjelaskan, konstruksi pabrik baru PT MFI dimulai sejak April 2020, yang hampir bersamaan dengan situasi pandemi Covid-19 di Indonesia. Namun, PT MFI tetap merealisasikan investasi sesuai komitmen untuk berperan aktif dalam membangun perekonomian Indonesia.

Penulis: Alamsyah | Editor: Radinka Ezar

Komentar

Ikuti Kami

Kami nalar, punya alasan informasi tak ditelan mentah. Mari, sama-sama bernalar.

Nalar.ID | Cerdas Menginspirasi