Jakarta, Nalar.ID – Biasa menyebar hoaks melalui WhatsApp? Hati-hati. Pengguna WhatsApp yang menyebarkan hoaks di platform, disebut tidak akan bisa lagi menggunakan akunnya.
Sebab, WhatsApp, akan menghapus akun pelaku hoaks. Hal ini dibenarkan Communication Lead Facebook Indonesia Putri Dewanti di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, di Jakarta, Senin (22/1).
Putri mengatakan, pengguna harus mengganti nomor ponsel bila ingin kembali menggunakan layanan WhatsApp. WhatsApp bisa mengetahui akun spam melalui laporan di layanan atau call center anti hoaks.
“Sudah dihapus. Nomor hilang, enggak bisa memakai WhatsApp lagi,” ucap Putri, soal cara kerja layanan itu.
Sediakan Layanan Laporan
Meski begitu, lanjutnya, WhatsApp, belum bisa mengungkapkan jumlah akun yang melakukan perilaku spamming atau meneruskan pesan berulang kali.
“Jumlah belum ada. Kalau di Indonesia sudah ada hotline-nya baru bisa terlacak berapa banyak. Masih kami explore, tapi kalau di take down, hanya akun-akun yang dilaporkan,” sambungnya.
WhatsApp juga menyediakan layanan pelaporan untuk akun-akun yang dianggap menyebarkan berita hoaks. Selain itu akan bekerja sama dengan pemeriksa fakta ketiga di Indonesia.
Di Indonesia, mitra lokal yang dimaksud ada lima. “Kami sedang eksplorasi dan diskusi dengan mereka untuk membuat hotline hoaks di Indonesia. Kami juga telah diskusi dengan Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia),” kata Putri.
Cara kerja call center anti hoaks di Indonesia cukup mudah. Pemeriksa ketiga akan bekerja memeriksa fakta saat dapat laporan dari masyarakat ke call center. “Kalau berita palsu di WhatsApp dikirim ke call center, pihak ketiga akan fact check. Kalau sudah dapat yang benar, mereka akan share lagi ke yang lain,” ungkapnya.
Penulis: Ceppy F. Bachtiar | Editor: Ceppy F. Bachtiar
Komentar