Nalar.ID – Penyanyi Velline Ratu Begal, kembali menyapa penggemar musik dangdut Indonesia melalui single terbaru berjudul Ngopi Say. Pemilik nama lengkap Velline Chu ini mengaku menerima pemilihan lagu ini karena mudah diingat orang. “Aku optimis. Kalau dari judul mudah diingat, lama-lama booming,” kata Velline.
Nama judul juga terkait hampir 80 persen kegemaran masyarakat Indonesia minum kopi. Mulai dari kalangan anak hingga orang dewasa. Velline menuturkan, lagu ciptaan Acho Jibrani ini ikut menjadi inspirasi baginya.
Inspirasi Masyarakat Indonesia
Lagu dibawah naungan label Nagaswara Music & Publishing ini menceritakan ajakan untuk minum kopi saat tengah santai atau berkumpul bersama. Baik di tempat nongkrong, kampys, rumah, cafe, kantor, atau di mana saja. Velline, dikenal enerjik menyanyikan tembang-tembang dangdut dengan kolaborasi dengan genre house music.
Dihubungi terpisah, Sabtu (19/4), CEO Nagaswara Music & Publishing Rahayu Kertawiguna mengatakan, proses ‘perkawinan’ lagu ini dengan pihaknya dinilai biasa saja. Hanya saja, kata Rahayu, lagu ini cocok untuk Velline.
“Judulnya sangat update dengan kebiasaan masyarakat sekarang yang melekat dengan keberadaan kedai kopi dan kebiasaan ngopi,” kata Rahayu.
Rahayu menyatakan, ‘meminang’ Velline, sebab, selain FDJ (female disc jockey), ia juga seorang model dan pesinetron. Bakatnya, kata Rahayu, sarat dunia hiburan. Velline terjun ke dunia musik dengan membawa bakat saling terkait.
“Ini sangat bagus. Saya berupaya memberi kesempatan kepada setiap artis berpotensi besar untuk sukses,” jelasnya.

Diketahui, lagu Ngopi Say merupakan single ketiga Velline. Sebelumnya, ia telah menelurkan lagu Ketagihan dan Goyang Pantura, tahun 2017 dan 2018.
Banyak bertebaran penyanyi dangdut di Tanah Air, bagaimana strategi Nagaswara mengenalkan karakter Velline kepada pendengar?
“Kedepan, kita serahkan ke pasar. Pasar menilai karena semua lagu yang diciptakan dan dinyanyikan mengandung doa dan harapan. Artinya, sebuah lagu punya sisi misterius dan bisa terbolak-balik,” ungkap Rahayu.
Sebagai seniman plus produser musik, pihaknya selalu berkompromi dengan keinginan pasar musik Indonesia saat ini.
Strategi Pasar
Rahayu juga menambahkan, semua artis rilisan Nagaswara, dikemas dengan konsep berbeda antara artis satu dengan lainnya.
“Tentu, braindstorming dengan artisnya agar semua happy. Ini agar artis punya branding dan ciri khas kuat di pasaran. Semua branding punya filosofi, bukan asal-asalan,” ungkapnya.
Selain Velline, tak sedikit para pendatang musik dangdut di Indonesia bermunculan. Beberapa bersinar. Tak sedikit yang tiarap. Soal ini, Rahayu, punya kiat jitu. Menurutnya, seorang penyanyi atau musisi harus selalu mengedepankan karya dalam bermusik agar cepat dikenal dalam waktu singkat, terkenal, dan bertahan lama.
“Artis, hadir melalui karya, setelah itu eksis terkenal. Tapi, saat si artis telah tiada, karya tak boleh mati karena namanya besar lewat karya. Artinya, artis harus jadi bintang dan karyanya harus dikenang sepanjang jaman walau nanti dia tiada. Ini maksud saya, berkarya dengan musik, bukan yang lain,” tutupnya.
Penulis: Febriansyah | Editor: Ceppy F. Bachtiar
Komentar