Nalar.ID

Ini Sistem Informasi Cuaca Anyar Buatan BMKG

Nalar.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bersama dengan BNPB dan BPBD DKI Jakarta meluncurkan sistem informasi terbaru. Namanya Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak atau ‘BMKG Signature’ atau BMKG – System for Multi Generations Weather Model Analysis and Impact Forecast di kantor BMKG Pusat Kemayoran, Jakarta, Rabu (10/10).

Prakiraan berbasis dampak ini merupakan lompatan inovasi untuk mendukung keselamatan global, dengan sistem terbaru ini. BMKG  tidak hanya menyediakan informasi cuaca secara umum, tetapi juga potensi dampak yang dapat ditimbulkan oleh cuaca. Hal ini juga dipertimbangkan dari segi kerentanan wilayah yang meliputi aspek fisik, sosial, ekonomi dan lingkungan.

Kepala Pusat Meteorologi Publik, Fachri Radjab menjelaskan, ‘BMKG Signature’ ini memiliki perbedaan dengan sistem informasi cuaca lainnya karena sistem ini sudah dilengkapi dengan informasi berbasis dampak untuk sektor kebencanaan.

Identifikasi Wilayah

Sistem ini akan mengidentifikasi wilayah mana di Indonesia yang berpotensi terjadi banjir yang diakibatkan oleh  hujan lebat, yang nantinya akan menampilkan peta sesuai dengan tingkat ancaman.

“Dalam rangka pengurangan risiko bencana di Indonesia, tentunya BMKG tidak dapat bekerja sendiri, diperlukan dukungan berbagai sektor sehingga informasi cuaca dapat memberi manfaat kepada kesejahteraan nasional,” tuturnya, kepada Nalar.ID, Rabu (10/10).

Lebih lanjut ia menambahkan, secara nasional kolaborasi  antara BMKG dan BNPB dalam pemanfaatan informasi cuaca pada sektor kebencanaan, diharapkan dapat mengurangi angka kerugian akibat bencana hidrometeorologi.

Berdasarkan data bencana hidrometeorologi yang dihimpun BNPB dan beberapa lembaga survei dunia, terpantau adanya peningkatan ancaman cuaca ekstrem akibat perubahan iklim di berbagai dunia, termasuk Indonesia.

Selain itu BPBD DKI Jakarta juga  merupakan instansi pertama di provinsi yang memperoleh layanan khusus prakiraan berbasis dampak ini. Mengingat kerentanan wilayah DKI Jakarta yang cukup tinggi, dimana setiap kejadian bencana banjir sering menimbulkan kerugian ekonomi yang signfikan.

Indonesia Negara Pertama

Kontribusi layanan berbasis dampak juga telah secara resmi terdaftar dalam platform pengurangan risiko bencana global yang disebut sebagai Severe Weather Information Center (SWIC) yang dikelola oleh World Meteorology Organization (WMO) yang menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di Asia Tenggara-Oceania yang menerapkan prakiraan berbasis dampak dan berkontribusi dalam upaya Global Disaster Risk Reduction (DRR).

Direktur Kesiapsiagaan BNPB, Bambang Surya Putra di depan awak media menyambut baik adanya peluncuran sistem informasi berbasis dampak. Karena selama ini, menurutnya, BMKG hanya memberikan informasi terkait curah hujan atau gelombang tinggi.

“Dengan ‘BMKG signature’, kita bisa mengetahui informasi yang lebih specifik dan mengetahui  dampak seperti apa sehingga BPBD bisa memberikan peringatan kepada para masyarakat di daerah kecamatan yang sudah diprediksi oleh sistem signature untuk melakukan kesiapsiagaan, seperti melakukan evakuasi tepat waktu,” lanjutnya.

Penulis: Febriansyah | Editor: Ceppy F. Bachtiar

Komentar

Ikuti Kami

Kami nalar, punya alasan informasi tak ditelan mentah. Mari, sama-sama bernalar.

Nalar.ID | Cerdas Menginspirasi