Nalar.ID – Menteri Sosial, Juliari P. Batubara dan rombongan mengunjungi lokasi pengungsian korban gempa Ambon di lingkungan Universitas Darussalam, Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Kamis (28/11).
Dalam kunjungan ini, Kemensos memberi bantuan Rp1,75 miliar. Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Menteri Sosial (Mensos) kepada Kepala Dinas Sosial Provinsi Maluku, Sartono Pinning. Bantuan berupa logistik senilai Rp1,2 miliar, 2.000 paket sembako Rp500 juta, dan santunan ahli waris untuk empat korban jiwa Rp60 juta.
“Ini untuk meringankan beban para korban yang masih terdampak. Dengan harapan, kondisi transisi darurat segera berakhir dan bisa kembali ke rumah masing-masing untuk pemulihan, sehingga bisa menjalankan kehidupan dengan normal,” kata Mensos, dalam siaran tertulis yang diterima Nalar.ID, Kamis (28/11).
Tahap Kedua
Ini merupakan bantuan tahap kedua, setelah sebelumnya Presiden Joko Widodo menyerahkan langsung bantuan melalui kunjungannya ke tempat yang sama akhir pada 29 Oktober lalu.
Dalam kunjungannya ini, Mensos membawa pesan dari presiden agar pemerintah provinsi segera mengganti status pasca bencana di daerahnya. Dari transisi darurat ke pemulihan, sehingga bantuan-bantuan seperti jaminan hidup bisa dialihkan ke sektor lain.
Pada kesempatan serupa, Mensos menyapa anak-anak korban gempa Ambon yang sedang mengikuti kegiatan LDP (layanan dukungan psikososial) di tenda pengungsian.
Anak-anak korban gempa terlihat gembira menyambut kedatangan Mensos. Semangat nampak dari yel-yel selamat datang yang mereka gaungkan. Mensos lantas mengajak mereka melupakan duka dengan main tebak-tebakan.
Diketahui, bencana alam gempa bumi Ambon pada 26 September lalu mengakibatkan sejumlah kerusakan materiil dan korban jiwa. Khususnya di Kota Ambon, Maluku Tengah dan Kabupaten Seram bagian barat.
Kehadiran Pemerintah
Sejak kejadian itu, pemerintah pusat telah menunjukkan perhatiannya kepada seluruh masyarakat di daerah-daerah terdampak bencana. Melalui bantuan langsung di tempat pengungsian. Hal ini kian membuktikan bahwa kehadiran pemerintah membawa arti kepada seluruh masyarakat di Maluku Tengah.
“Melalui kunjungan ini, memberi motivasi jajaran pemerintah daerah untuk bekerja lebih giat menyejahterakan masyarakat lewat upaya-upaya yang harus serius dilakukan di waktu-waktu medatang,” ujar Kepala Dinas Sosial Provinsi Maluku, Sartono Pinning.
Sementara, salah satu penerima santunan ahli waris akibat gempa Ambon, Redly Sahetapy, menerima bantuan atas nama ibunya yang meninggal pasca bencana.
Korban jiwa gempa Ambon berjumlah 41 orang. Sampai kunjungan Mensos ini, pemerintah provinsi sudah menyelesaikan bantuan ke 26 orang. Sehingga masih tersisa 15 orang dan masih dalam proses melengkapi data diri.
Penulis: Febriansyah | Editor: Ceppy F. Bachtiar
Komentar