Nalar.ID

Kiat Sukses Berbisnis di New Normal

Nalar.ID, Jakarta – Hampir seluruh bisnis di seluruh dunia sedang menghadapi situasi sulit akibat pandemi Covid-19.

Mulai dari usaha rintisan kecil (startup), menengah, sampai perusahaan besar terkena dampak pandemi, walau setiap kasus berbeda tingkat kerugiannya.

Oleh karena itu, pengusaha yang kini berusaha membangun kembali bisnis mereka harus mulai beradaptasi dan memahami pandemi bakal mengubah perilaku pengguna di masa depan.

Diakui Direktur Pelaksana di Sequoia Capital India, Rajan Anandan, seperti dikutip CNBC Internasional, belum lama ini mengatakan, tetap ada cara untuk bisa membangun kembali bisnis mereka. “Atau kesempatan membangun bisnis baru startup,” kata Rajan.

Berikut tips bagi pebisnis yang tetap ingin bertahan hidup di tengah pandemi.

Uang Tunai

Untuk perusahaan startup, prioritas langsung adalah memastikan ada ‘landasan’ yang cukup. Serta jumlah waktu yang mereka miliki sebelum bisnisnya kehabisan uang tunai.

Setelah memiliki landasan pacu memadai, fokuslah untuk menyusun kembali bisnis Anda. Bila berada di sektor yang dampak, bisa mempertimbangkan dan berputar ke segmen yang sama sekali berbeda. 

Anandan menambahkan, para perusahaan pemula perlu mengubah cara berjualan dengan ‘bakar uang’ yang bisa menghabiskan uang pemasaran mereka. Serta cara mereka mendapatkan pelanggan baru.

“Coba memahami perilaku konsumen dan pembelian cenderung berubah dalam kaitannya dengan Covid-19. Selaraskan strategi sesuai kemungkinan skenario baru yang akan terjadi,” ucapnya .

Rampungkan Putaran Pendanaan

Seorang mitra di perusahaan modal ventura Lightspeed India, Hemanth Mohapatra menilai, para pemula saat ini mengumpulkan dana untuk menutup putaran pendanaan sesegera mungkin.

“Tidak menunggu syarat terbaik yang mungkin mereka dapatkan, tidak untuk berbelanja dan hanya menutup putaran secara cepat,” katanya.

Mohapatra menambahkan dalam iklim saat ini, penilaian untuk perusahaan baru kemungkinan akan jatuh. Ia memperkirakan, pasar akan kembali bangkit lebih cepat dari yang diperkirakan.

Temukan Peluang

Jika pandemi merugikan beberapa sektor seperti perjalanan dan pariwisata, perusahaan seperti e-commerce, pembayaran digital, pekerjaan jarak jauh, pembelajaran online, dan teknologi perawatan kesehatan mendapatkan lebih banyak dampak positif.

Perubahan Perilaku
Seorang investor Vinod Nair, pada tahap awal startup mengatakan krisis menyebabkan dua jenis perubahan perilaku.

Pertama, perubahan taktis kebiasaan konsumsi yang diperkirakan akan bertahan hingga dua tahun. Kedua, beberapa perubahan struktural, karena lebih banyak orang akan bekerja dari rumah, bahkan usai pandemi selesai.

Contoh, pasar online, pembayaran digital, dan layanan kesehatan elektronik. Mulai dari kelas latihan online hingga konsultasi dengan dokter melalui internet, kemungkinan akan meningkat.

Tren Berkembang

Disamping perubahan perilaku konsumen, menurut Anandan pandemi ini mempercepat laju digitalisasi. Di India, ini terbukti melalui jenis pertumbuhan yang terlihat di bidang-bidang seperti teknologi pendidikan dan kesehatan digital.

“Jumlah pelajar online dalam pendidikan berlipat dua selama dua bulan terakhir. Telemedicine, yang hampir tak ada di India beberapa bulan silam, kini tumbuh di tingkat yang eksponensial,” ungkapnya.

Penulis: Febriansyah | Editor: Radinka Ezar

Komentar

Ikuti Kami

Kami nalar, punya alasan informasi tak ditelan mentah. Mari, sama-sama bernalar.

Nalar.ID | Cerdas Menginspirasi