Nalar.ID – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo bersama 10 kepala daerah tingkat provinsi dan daerah istimewa, berkomitmen untuk penguatan budaya masyarakat tangguh bencana.
Komitmen bersama berlangsung Rabu (27/3) di Bandung, Jawa Barat. Di hadapan para kepala daerah, Doni, mengarakan bahwa para pemimpin daerah itu harus mampu menyusun rencana jangka panjang. Pihaknya karena, peristiwa alam akan berulang.
“Kita tak boleh egois. Pikirkan generasi akan datang,” kata Doni, dalam siaran tertulis diterima Nalar.ID.
Melalui penguatan budaya ini, pengetahuan budaya atau kearifan lokal mampu terus hidup di dalam masyarakat. Sehingga sejak dini, anak-anak dapat pemahaman potensi ancaman di sekitar.
Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil mengatakan, pemerintahnya ingin menciptakan peradaban baru dalam penanggulangan bencana. “Penanggulangan bencana akan diterjemahkan melalui mekanisme kerjasama di antara 10 provinsi,” ujar Ridwan.
Teridentifikasi Rawan Bencana
Diketahui, ke-10 wilayah provinsi dan daerah istimewa adalah anggota Mitra Praja Utama (MPU) yang teridentifikasi sebagai wilayah rawan bencana. Kondisi ini mendorong masyarakat di setiap wilayah mengantisipasi ancaman bahaya.
“Jika terjadi bencana bisa segera pulih menuju kondisi normal. Tujuan akhir komitmen bersama ini, yakni masyarakat tangguh bencana,” sambungnya.
Penguatan budaya ini berbasis kearifan lokal, budaya gotong royong dan tolong menolong. Di samping itu, komitmen itu menyasar beberapa komponen. Seperti edukasi, sosialisasi dan simulasi penanggulangan bencana. Perbaikan ekosistem kawasan rawan dan rentan bencana.
Perencanaan pembangunan berbasis mitigasi bencana. Ketangguhan bencana pada infrastruktur, skema pembiayaan kebencanaan, pemenuhan kebutuhan darurat korban bencana dan bidang lain yang disepakati bersama.
Ke-10 pemda yang komitmen dalam penguatan budaya masyarakat tangguh bencana adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lampung, Banten, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Jakarta dan Yogyakarta.
Sementara itu, melihat kembali data bencana 2018 menunjukkan bahwa sebaran jumlah kejadian bencana per provinsi terjadi di Pulau Jawa, antara lain Jawa Tengah 582 kejadian, Jawa Timur 448, dan Jawa Barat 339. Secara tren kejadian bencana, data BNPB tahun 2018 mencatat, kecenderungan naik pada periode 2003 hingga 2018. Kejadian bencana 2018 berjumlah 2.572, dengan jumlah korban meninggal dunia 4.814 jwa.
Penulis: Febriansyah | Editor: Ceppy F. Bachtiar
Komentar