Nalar.ID

Lesunya Bisnis Kartu Kredit

Jakarta, Nalar.ID – Sampai akhir 2018, Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI), memperkirakan bahwa nilai transaksi dan volume kartu kredit cuma tumbuh di kisaran 5 persen.

“Sampai September kemarin (2018), volume (transaksi) cuma tumbuh di angka 3 persen. Sementara nilai transaksi 4 persen. Bisnis kartu kredit semakin lama kesini agak sulit,” kata Sekretaris Jenderal AKKI Steve Marta, kepada Nalar.ID, Kamis (22/11).

Steve menambahkan, walaupun volume dan transaksi masih mampu tumbuh, jumlah kartu yang beredar hingga akhir tahun, diperkirakan stagnan ketimbang 2017. “Karena sekarang orang semakin banyak menggunakan (transaksi) kartu debit. Fintech (financial technology) makin berkembang, sehingga orang semakin punya banyak pilihan pembayaran,” tukasnya.

Selain berkembangnya transaksi pembayaran lain seperti fintech, lambatnya pertumbuhan transaksi kartu kredit disebabkan daya beli masyarakat yang kian lesu. Ia menilai, pertumbuhan kartu diperkirakan stagnan, sementara volume dan nilai transaksi masih oke tumbuh di kisaran 5 persen.

Dari catatan Bank Indonesia, sampai September lalu, volume transaksi kartu kredit, hanya naik di angka 3 persen ketimbang periode serupa di 2017.

“Kalau nilai transaksi Rp228,78 trilun. Naik 4,12 persen ketimbang periode serupa seperti 2017. Jumlah kartu kredit yang beredar September cuma tambah 319.365 kartu ketimbang periode serupa di 2017 menjadi menjadi 17,22 juta kartu,” jelasnya.

Penulis: Veronica Dilla| Editor: Ceppy F. Bachtiar

Komentar

Ikuti Kami

Kami nalar, punya alasan informasi tak ditelan mentah. Mari, sama-sama bernalar.

Nalar.ID | Cerdas Menginspirasi