Nalar.ID

Lusiana Sanato: Anak Muda Jangan Takut Berwirausaha

Nalar.ID – Belum cukup menjadi pegawai, tak sedikit anak muda kini terinspirasi dan ingin mengembangkan kemampuan membuka bisnis. Selain melihat peluang, bisnis membuka kesempatan lapangan kerja baru.

Banyak pebisnis muda cukup diperhitungkan di dunia. Sebut saja, Larry Page. Ia penemu Google. Lalu, Evan Spiegel, dengan Snapchat-nya. Dalam negeri, tak kalah banyak. Terlebih, saat ini menghadapi revolusi industri 4.0.

Bagi Lusiana Sanato, seorang pengusaha sektor hukum penanaman modal asing mengatakan bahwa mencapai sukses di usia muda bukan hal mustahil terwujud.

Kunci utama, kata Lusiana: usaha, kerja keras, dan pengorbanan. “Lainnya (menuju sukses), ada tujuan hidup realistis, menghilangkan pikiran negatif, berani mencoba tantangan, berteman dengan orang sukses, dan jangan takut gagal,” ujarnya, kepada Nalar.ID, Rabu (26/6).

Perkembangan Teknologi

Usia muda bukan penghalang memulai usaha. Justru berpeluang besar. Pemilik PT Nur Dewata (DJS) atau sponsor retired Visa ini menyatakan, ada tahapan memulai bisnis. Mulai dari mengetahui tujuan awal bisnis, jangan pernah takut memulai, memperluas jaringan kerja, percaya diri, dan senantiasa menjaga kualitas.

Menurutnya, modal kecil untung besar, bisa saja terjadi. Pasalnya, tuntutan zaman dan perkembangan teknologi memberikan peluang luas setiap orang melakukan hal inspiratif, kreatif, dan inovatif.

“Salah satunya, ya menjadi pebisnis. Misalnya, kuliner, online shop, atau fashion, dan lainnya. Ini, salah satunya cocok untuk anak muda,” tambah doktor ilmu hukum 2019 untuk disertasi ‘Pengaturan Penanaman Modal dalam Hukum Indonesia Guna Mendorong Peningkatan Investasi di Daerah’ ini.

Meski demikian, ada tantangan dan kesulitan merintis bisnis di usia muda. Masalah keuangan, kurang percaya diri, hingga dukungan keluarga, dan lainnya.

Maka itu, sebelum memulai usaha, tentukan kiat dan strategi. “Menentukan jenis usaha. Menetapkan visi dan misi. Terakhir, survei lokasi, konsumen, dan pesaing,” jelasnya.

Dukungan Pemerintah

Sejauh ini, pemerintah telah mendukung keleluasaan seseorang berwirausaha. Untuk menggali dan mengembangkan potensi, serta kompetensi anak muda Indonesia di dunia kompetitif, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) telah menggandeng organisasi pemuda Innovative Youth Project (IYP). Hal ini untuk bersinergi produktif.

Upaya ini, sambungnya, sekaligus membuka peluang dan kerja sama dalam memperluas networking. Serta sharing dan pengalaman para wirausaha muda. Konsep ini telah dilaksanakan sejak 2011.

Sayangnya, kata Lusiana, jumlah wirausaha Indonesia masih kalah dengan Singapura. Ia menyarankan, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) harus mampu berperan mewadahi para pengusaha muda Indonesia.

“HIPMI, dinilai memiliki SDM kreatif, inovatif, intelektual tinggi, dan berjiwa entrepreneur. Ini sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan semangat dan kemampuan berwirausaha,” jelasnya.

Penulis: Erha Randy | Editor: Ceppy F. Bachtiar

Komentar

Ikuti Kami

Kami nalar, punya alasan informasi tak ditelan mentah. Mari, sama-sama bernalar.

Nalar.ID | Cerdas Menginspirasi