Nalar.ID

Mengenal ‘Chunyun’, Tradisi Mudik Imlek di Negeri Tirai Bambu

Tahun Baru Imlek jatuh pada 25 Januari 2020. Diantara beberapa negara, tradisi mudik Imlek orang-orang China adalah yang terbesar di dunia.

*****

Nalar.ID, Jakarta – Seekor anjing cokelat pemandu dan pelatihnya menaiki kereta listrik di stasiun kereta api di Distrik Weibin, Baoji, di Provinsi Shaanxi, China, pada 12 Januari lalu. Di sejumlah gerbong lainnya juga nampak anjing jenis serupa dengan didampingi pelatih pria dan atau wanita.

Keberadaan anjing jenis Rottweiller asal ras Jerman di dalam gerbong kereta api itu bukan tanpa sebab. Jenis anjing ini cukup populer di mancanegara. Rupanya anjing-anjing itu dilatih untuk beradaptasi dengan kereta peluru untuk membantu para penumpang tunanetra selama arus mudik Tahun Baru Imlek di China.

Di beberapa sudut gerbong kereta, anjing ini dilatih untuk bersiaga. Baik di ujung kursi penumpang hingga berkeliling menyusuri pintu keluar-masuk gerbong kereta. Pada bagian leher anjing, terdapat plat hitam bertuliskan ‘Guide Dog’, sebagai penegas bila ini anjing pemandu.

Sama seperti Shepherd Dog (Herder) dan Doberman Pinscher, anjing ini biasa digunakan oleh aparat keamanan atau kepolisian sebagai anjing pelacak, penjaga, hingga antibom. Termasuk untuk pemandu.

Seperti halnya Hari Raya Idul Fitri di Tanah Air, saat menjelang perayaan Imlek, masyarakat China biasanya melakukan ritual mudik, atau pulang ke kampung halaman. Tradisi ini untuk merayakan acara spesial bersama keluarga.

Migrasi Temporer

Namun, tradisi mudik masyarakat China ini merupakan terbesar di dunia, seperti dilaporkan CNN Internasional, Minggu (12/1/2020). Periode mudik di China untuk merayakan Imlek sekaligus liburan bersama keluarga ini disebut ‘Chunyun’. Mudik ‘Chunyun’ bermula sejak 15 hari sebelum hari H.

“Biasanya, mudik ‘Chunyun’ di China berlangsung 40 hari. Resmi dimulai setiap tanggal 10 Januari dan berakhir 18 Februari,” tulis CNN, seperti dikutip YOKATTA News.

Mudik Imlek China - nalar.id
Suasana mudik Imlek orang-orang China. NALAR/REUTERS-Aly Song

‘Chunyun’ selalu didaulat sebagai migrasi temporer tahunan paling akbar di dunia. Diketahui, dari data yang dikumpulkan oleh Ctrip dan laporan China News, lebih dari 400 juta warga China, diperkirakan melakukan perjalanan saat Imlek tahun 2019. Angka ini melonjak dari 386 juta tahun 2018. Diperkirakan, kenaikan pemudik kembali merangkak di 2020.

Terlebih, Tahun Baru Imlek tahun ini jatuh berdekatan dengan masa para mahasiswa di China memulai liburan musim dingin. Otomatis, ada kemungkinan penambahan jumlah orang-orang yang melakukan perjalanan tahun ini.

“Diperkirakan, sekitar tiga miliar perjalanan dilakukan selama periode ‘Chunyun’ 2020. Ini sedikit meningkat dari angka 2019 sebesar 2,99 miliar perjalanan,” tulis CNN, melaporkan.

Dari angka tiga miliar, sebanyak 2,43 miliar perjalanan dilakukan dengan mobil, atau 1,2 persen lebih sedikit dari tahun 2019. Sementara, 440 juta dengan kereta api, atau naik 8 persen. Sisanya melalui udara, naik 8,4 persen; dan 45 juta lewat laut dengan peningkatan 9,6 persen.

Persiapan Ledakan
Meski demikian, pemerintah China dikabarkan telah siap dengan ledakan jumlah pemudik Imlek tahun ini. Pada 9 Januari lalu, Kantor Informasi Dewan Negara China, bersama Komisi Pembangunan dan Resor Nasional, dan Kementerian Transportasi telah mengumumkan langkah-langkah prioritas guna mengantisipasi perayaan besar ini.

Suasana Imlek di Kota Zhongshan, China. NALAR/Istimewa

Pertama, membangun jaringan kereta api. Dengan jaringan kereta api terbesar di dunia, China telah membangun 8.489 kilometer jalur kereta api baru tahun 2019. Itu sudah termasuk 5.474 kilometer panjang jalur kereta berkecepatan tinggi.

Selain itu, ada beberapa jalur kereta api kecepatan tinggi. Melayani rute Beijing-Zhangjiakou, dan Chengdu-Guiyang. Kecepatannya bisa mencapai 350 kilometer per jam. Kemudian, sekitar 5.275 pasang layanan kereta api akan beroperasi per hari sebelum liburan Tahun Baru Imlek, dan 5.410 pasang layanan setelahnya.

Sementara, pada malam selama periode puncak, lebih banyak kereta berkecepatan tinggi yang beroperasi. Totalnya 157,5 pasang kereta api per malam.

“Ketimbang ‘Chunyun’ tahun 2019, masalah kekurangan tiket di beberapa rute yang paling populer telah diatasi. Lebih mudah dapat tiket tahun ini,” ujar Wakil General Manager China State Railway Group Co Ltd,. Li Wenxin, dalam jumpa pers, di China, waktu setemp

Perayaan Imlek di London, Inggris - nalar.id
Perayaan Imlek di kota London, Inggris. NALAR/Istimewa

Lebih lanjut, pemerintah China juga telah memasang sistem check-in e-tiket . Sistem ini mempercepat prosedur tiket di lebih dari 1.000 stasiun kereta api. Tahun 2019, China telah membuka Bandara Internasional Beijing Daxing di Beijing yang super besar.

Perkiraan Administrasi Penerbangan Sipil China, bandara baru di ibu kota itu akan melayani 190 juta penumpang selama Tahun Baru Imlek 2020. Penerbangan kali ini 15 persen lebih banyak dari biasanya.

Selain menyajikan teknologi dalam membantu terbang dalam visibilitas rendah, guna mengurangi kemungkinan penundaan penerbangan di kondisi cuaca buruk, bandara internasional itu juga menggunakan metode khusus. Seperti mengadopsi pengenalan wajah dan teknologi otomatis untuk meningkatkan efisiensi.

Warga China berhias jelang Tahun Baru Imlek - nalar.id
Warga Kota Kuno Zhongshan di China mulai berhias menjelang perayaan Tahun Baru Imlek. NALAR/Istimewa

Diketahui, jadwal bandara di sekitar China, setidaknya ada 17.000 penerbangan setiap hari, atau 13,3 persen lebih tinggi dari tahun 2019. Kepala Insinyur Kementerian Transportasi China, Wang Yang, menuturkan sekitar 19.000 kapal dan 790.000 unit bus disiapkan untuk mengangkut pendatang baru. Termasuk telah membangun dan memperluas ruas jalan raya sepanjang 330.000 kilometer.

“Sebelum tiba Festival Musim Semi, kami menerapkan sistem pengumpulan elektronik di seluruh pintu tol di perbatasan provinsi,” lanjut Wang Yang.

Imlek Berbagai Negara

Adapun, Imlek tak hanya dirayakan orang Tiongkok. Hampir semua masyarakat di sejumlah negara ikut memeriahkan. Mana saja?

Pertama, Vietnam. Di negara ini, Imlek disebut Tet, singkatan dari Tet Nguyen Dan, atau perayaan pagi pertama di hari pertama. Di sini, Tet dirayakan selama tiga hari atau seminggu dengan hidangan khas, seperti mut (manisan buah), banh ching (kue persegi dari ketan, diisi daging babi dan kacang), dan mang (sup rebung dan babi).

Kedua, Filipina. Menyajikan pertunjukan barongsai dan kembang api. Masyarakat setempat menggantungkan delapan buah untuk dekorasi rumah. Ada pepaya, mangga, nanas, apel, anggur, lemon, jeruk, dan semangka. Mereka saling berbagi kue bulan dan kue beras, atau disebut tikoy, hingga kue keranjang atau Nian Gao.

Imlek di China - nalar.id
Suasana Imlek di China. NALAR/Zuma Press

Ketiga, Singapura. Destinasi utama malam Tahun Baru Imlek di sini adalah kawasan Chinatown. Persis di New Bridge Road dan Eu Tong Sen Street. Di sini Anda bisa menikmati keseruan perayaan Imlek dan melihat langsung Chingay Parade.

Keempat, Kamboja. Tahun Baru Imlek bukan hari libur nasional di Kamboja. Warga Kamboja keturunan Tionghoa tetap merayakan Imlek. Saat malam Imlek, mereka memasak makanan khas Tiongkok. Juga makan malam dan doa bersama keluarga besar. Sama seperti di Indonesia, di Kamboja juga ada angpao untuk teman, kerabat, dan keluarga.

Kelima, Korea Selatan. Tahun Baru Imlek di sini bernama Seollal. Ditetapkan sebagai hari libur nasional. Bagi orang Korea perantau, wajibn mudik ke kampung halaman. Bersama keluarga, mereka ritual upacara dan penghormatan kepada leluhur.

Keunikan lainnya, ada tukar-menukar hadiah. Mengenakan pakaian tradisional Hanbok, main permainan tradisional hingga mendengarkan cerita rakyat. Tak lupa, ditemani sajian Tteokguk (sup kue beras), Galbi Jjim (semur iga) dan Jeon (panekuk Korea).

Keenam, Amerika Serikat. Beberapa wilayah AS banyak dihuni etnis Tionghoa, yakni San Fransisco, Washington, New York, Seattle, dan California. Warga AS berbagai latar belakang ikut merayakan Imlek. Ada pula festival lampion, pawai, parade besar di Grant Avenue dan Kearny Street, dan atraksi lain. Uniknya, ada ajang pemilihan Miss Chinatown USA. Penobatannya diumumkan di Hari Raya Imlek.

Penulis: Febriansyah, Erha Randy | Editor: Radinka Ezar

Komentar

Ikuti Kami

Kami nalar, punya alasan informasi tak ditelan mentah. Mari, sama-sama bernalar.

Nalar.ID | Cerdas Menginspirasi