Nalar.ID

Menristekdikti: Pentingnya Inovasi di Bidang Kesehatan

Jakarta, Nalar.ID – Pada peringatan hari Sumpah Pemuda di Sidoarjo, Jawa Timur, 28 Oktober 2018 lalu, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pembangunan sumber daya manusia harus menjadi prioritas dan perlu digarap secara maksimal.

Sehingga generasi muda dapat memberikan dampak signifikan dalam memajukan negara. Didukung oleh perkembangan teknologi, generasi muda diharapkan dapat semakin berinovasi dan menjadi pelopor memajukan negara dari segala bidang. Termasuk kesehatan.

Penjelasan ini diperkuat oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir di peresmian Pusat Genom Nasional, pada 26 April 2018 lalu.

 

“Kelengkapan infrastruktur di bidang kesehatan perlu untuk mengetahui kondisi kesehatan masyarakat Indonesia sehingga masalah kesehatan bisa terselesaikan tepat dan signifikan,” ucapnya, ditemui di Gedung Kemenristekdikti, Jakarta, Selasa (6/11).

Dengan begitu, lanjutnya, inovasi bidang kesehatan diperlukan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang terus berkembang.

Seiring harapan presiden dan MenristekDikti, perusahaan farmasi terkemuka di dunia Novartis menghadirkan program manajemen pengembangan Novartis Young Innovators’ Camp (NYIC). “Program ini melahirkan generasi muda kompeten dan memajukan sistem kesehatan Indonesia,” lanjutnya.

Digelar tiga hari di Jakarta, dengan mengundang sejumlah pakar dan praktisi, 25 kandidat dari ratusan pendaftar berbagai universitas di Indonesia dan mancanegara, mendapatkan pembinaan. Tujuannya, untuk menghasilkan solusi inovatif demi terus memajukan sistem kesehatan Indonesia.

“Kesehatan adalah salah satu faktor terpenting kemajuan bangsa. Seperti dikatakan Bapak Presiden (Jokowi) bahwa bangsa yang maju dan kuat adalah bangsa yang sehat,” imbuh President Director Novartis Indonesia Jorge Wagner, di acara yang sama.

Sebagai bentuk apresiasi, lima orang terpilih akan bergabung bersama Novartis Indonesia. Kemudian, langsung terjun di bidang kesehatan dan mewujudkan inovasinya.

“Ke depan, tidak hanya lima orang yang dapat mengembangkan ide bidang kesehatan tapi kandidat lain yang telah dibekali ilmu dari berbagai pakar selama mengikuti NYIC. Mereka juga bisa terus berinovasi dan mengembangkan ide kewiraswataan melalui cara masing- masing,” sambungnya.

Penulis: Erha Randy | Editor: Ceppy F. Bachtiar

Komentar

Ikuti Kami

Kami nalar, punya alasan informasi tak ditelan mentah. Mari, sama-sama bernalar.

Nalar.ID | Cerdas Menginspirasi