Nalar.ID

Menteri PUPR dan Mentan Sepakati Infrastruktur Pertanian

Nalar.ID – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bertemu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mochamad Basuki Hadimuljono di kantor Kementerian PUPR, Selasa (3/12).

Kehadiran Mentan Syahrul dan jajarannya ini untuk melakukan penandatanganan kesepakatan bersama antara Kementerian PUPR dan Kementerian Pertanian. “Ini bukti dan komitmen kami (Kementerian PUPR dan Kementan) dalam menjaga ketahanan pangan nasional,” kata Basuki.

Mentan Syahrul menyampaikan, kerja sama ini menjadi gerbang menyelesaikan tugas-tugas besar. Ia tak ingin mengecewakan kepercayaan yang telah diberi Bapak Priesiden dan rakyat Indonesia.

Maka itu, mentan mengatakan bahwa Kementan harus bersinergi. Seperti melakukan diplomasi dengan mitra kerja. Dalam hal ini Kementerian PUPR yang punya peran penting dalam tata kelola air.

“Kerja sama ini salah satu bentuk konsolidasi teknokratik. Tak mungkin Kementan kerja sendiri untuk memenuhi pangan 267 jiwa rakyat Indonesia. Kerja sama ini jangan dibatasi ke hal-hal teknis. Kita mulai inisiasi ke ranah sistem, manajemen dan rekayasa teknologi,” kata Syahrul.

Ruang lingkup kerja sama dua kementerian ini, oleh Basuki dijabarkan bahwa ke depan akan dilakukan sinkronisasi perencanaan pengembangan infrastruktur keairan dan lahan pertanian. Serta penetapan lokasi, kegiatan pengembangan infrastruktur, dan  kerja sama operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana.

“Kami juga akan kerja sama pertukaran data dan informasi hasil penelitian. Pengembangan serta pemanfaatan produk pertanian sebagai bahan baku konstruksi, seperti penggunaan karet alam sebagai campuran aspal,” kata Basuki.

Syahrul mengatakan, pihaknya akan fokus meningkatkan produksi pangan di tujuh sampai 10 provinsi. “Sisanya kita arahkan sebagai penyangga produk pertanian lain yang bisa kita orientasikan ke pasar internasional. Karena China pun menggemari buah-buahan dan bunga tropis kita,” kata Syahrul.

Kementerian Pertanian dan PUPR, kata  Basuki, harus direkatkan dan seiring sejalan. Sebab, sebagaian besar urusan pertanian berkaitan dengan air.

“PUPR mengajak Kementan lebih banyak terlibat aktif di ICID atau International Commission on Irrigation and Drainage, wadah pengembangan dan pengelolaan sumber daya air berbasis teknologi. Hingga pembangunan dan perbaikan infrastruktur irigasi dan drainase. Karena Indonesia adalah salah satu pendiri wadah tersebut,” pungkas Basuki.

Penulis: Febriansyah | Editor: Radinka Ezar

Komentar

Ikuti Kami

Kami nalar, punya alasan informasi tak ditelan mentah. Mari, sama-sama bernalar.

Nalar.ID | Cerdas Menginspirasi