*Oleh: Aqua Dwipayana
Nalar.ID – “Saudaraku Aqua Dwipayana, saya tahu kalau selama ini Mas Aqua senang membantu banyak orang dengan ikhlas dan berkorban tanpa pamrih. Saat melakukan semua itu bahkan sering tidak memikirkan diri sendiri. Padahal kesehatan pribadi itu lebih utama daripada yg lainnya. Jadi tolong ini menjadi perhatian dan diprioritaskan,” tulis nasihat ahli kopi internasional Iwan Kopai, panggilan akrab Setiawan Subekti.
Rabu malam, 5 Juni 2019, Iwan dari rumahnya di Banyuwangi sengaja telepon saya. Awalnya barista dunia itu mengucapkan Selamat Lebaran Idul Fitri. Setelah itu baru memberi banyak nasihat.
Sejak beberapa tahun lalu, Iwan setiap hari membaca semua tulisan yang saya share ke beliau lewat WhatsApp. Laki-laki hebat yang sangat rendah hati ini adalah anggota Komunitas Komunikasi Jari Tangan.
Banyak tulisan saya yang dikoleksi Iwan. Saat kami ketemu beberapa waktu lalu di Sanggar Genjah Arum Banyuwangi miliknya, Iwan menunjukkan tulisan-tulisan tersebut di gadget-nya.
“Selama ini saya banyak belajar dari tulisan-tulisan yang Mas Aqua kirimkan ke saya. Banyak pengalaman menarik yang bisa diteladani. Teruslah berbagi lewat tulisan. Jangan lupa membukukannya karena banyak orang yang bakal termotivasi dengan membaca tulisan-tulisan Mas Aqua tersebut,” ungkapnya, serius.
Bertekad Melaksanakan Semua Nasihat Iwan
Karena rutin dan rajin membaca tulisan-tulisan itu sehingga Iwan tahu persis kegiatan saya setiap harinya. Beliau sering tidak habis pikir melihat agenda saya yang padat. Dalam sehari bisa sharing komunikasi dan motivasi sebanyak empat sesi dengan durasi minimal delapan jam.
Beliau yg menaruh perhatian besar pada saya mengkhawatirkan kesehatan saya. Hal itu membuat Iwan selalu menasihati saya setiap kami ketemu.
“Mas Aqua harus banyak istirahat dan minum air mineral. Jika melihat jadwal Mas Aqua yg padat, saya selalu mengkhawatirkan kesehatan Mas Aqua. Jangan sakit ya sebab banyak orang yang butuh motivasi dari Mas Aqua,” tambah Iwan, yang sering jadi juri kontes dan festival kopi tingkat dunia itu.
Selama Iwan bicara, saya lebih banyak menyimak. Dalam hati membenarkan semua yang disampaikannya. Kemudian bertekad secara konsisten melaksanakannya.
Tujuannya selain agar tetap sehat, juga membuat Iwan senang karena saya melaksanakan semua nasihatnya. Dengan memiliki kesehatan yang prima dapat melakukan aktivitas yang bermanfaat untuk banyak orang.
Janji Ketemu setelah Iwan Kembali dari Amerika
Kami janji ketemu 12 Juli 2019 mendatang di Banyuwangi saat saya menghadiri acara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Rencananya, lembaga yang dipimpin Letjen TNI Doni Monardo tersebut akan memulai ekspedisi keliling Jawa yang terkait dengan kebencanaan. Diawali di Banyuwangi, berakhir di Serang.
“Silakan, Mas Aqua. Tanggal itu saya sudah kembali dari Amerika. Rencananya dalam waktu dekat saya akan ke sana untuk menemui anak, menantu dan cucu. Istri saya sudah sekitar dua bulan di sana. Saya nyusul,” kata Iwan, yang selalu semangat setiap berkomunikasi.
Saat nanti di Banyuwangi, saya akan mengajak Doni untuk mampir minum kopi di tempat Iwan. Saya yakin Doni senang dan terkesan. Apalagi Iwan sendiri yang meracik dan menyajikan kopi tersebut.
Selama ini semua orang yang datang ke sanggarnya termasuk banyak pejabat tinggi negara, sipil, TNI, maupun Polri sangat puas mendapat sajian kopinya yang nikmat. Sehingga ada yang mengatakan meskipun telah berkali-kali ke Banyuwangi, belum lengkap kalau tidak minum kopai made in Iwan.
Suatu kehormatan buat saya ditelepon Iwan yang namanya di lingkungan penikmat kopi sudah mendunia. Meski selama ini saya nggak minum kopi, namun sangat akrab sama Iwan. Alhamdulillah..
Itu bukti bahwa silaturahmi tanpa batas. Jika hati dan pikirannya bersih serta memiliki visi yang sama, maka Insya Allah berkomunikasi dengan siapa saja nyambung. Aamiin ya robbal aalamiin..
Dari Sragen saat silaturahmi ke salah seorang anggota rombongan umroh The Power of Silaturahim II, Kurniasih, saya ucapkan selamat melaksanakan semua nasihat. Salam hormat buat keluarga, ya. 17.00 06062019.
*Aqua Dwipayana, Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional
Ini adalah tulisan kiriman dari pembaca Nalar. Isi tulisan di luar tanggung jawab redaksi. Ingin mengirim tulisan Anda? Hubungi redaksi.
Komentar