*Oleh: Joko Intarto
Jakarta – Sekolah Wira ‘terpaksa’ menambah kelas baru: Parenting. Untuk para orang tua yang sering menghadapi masalah dengan anak-anaknya. Termasuk bagi balita maupun remaja.
‘Terpaksa’ sengaja ditulis dengan tanda appstrof. Koma satu. Maknanya: terpaksa yang menyenangkan. Terpaksa yang sesuai harapan.
Rencana pembukaan kelas parenting online tersebut disampaikan oleh dr. Amir Zuhdi, Senin malam, pekan lalu. Ia memutuskan menggunakan webinar di Sekolah Wira. Karena studio, alat produksi, software dan sistemnya, sudah siap. Tinggal pakai. Tak perlu investasi.
Dokter Amir, selama ini memberikan kuliah parenting secara offline. Lewat seminar sehari. Ia menjadi pembicara tunggal. Roadshow dari kota satu ke kota lainnya.
Sebenarnya, dokter yang semasa kuliah punya usaha agen koran di Manado itu juga mulai mengembangkan parenting online. Lewat video call WhatsApp grup. Tapi, member-nya hanya empat.
“Webinar bisa diikuti berapa orang?” tanyanya.
“Sepuluh ribu partisipan,” jawab saya.
Dokter Amir terkejut, “Hah?”
Rencananya, dr. Amir akan mulai parenting dengan sumber neuroscience Juli mendatang. Kelas neuroscience akan menjadi kelas kelima di Sekolah Wira.
Empat kelas lainnya, adalah property, crowdfunding, bisnis waralaba dan berburu beasiswa ke luar negeri. Begitulah sekolah zaman now. Menambah kelas secepat proses registrasi pembukaan email baru saja.
Siapa saja boleh bikin kelas online. Mengajar sendiri boleh. Bekerjasama dengan pengajar lain juga boleh. Saatnya yang cepat mengalahkan yang besar. Itulah hukum bisnis terbaru.
*Joko Intarto, praktisi webinar dan jasa seminar online www.jagaters.id.
Ini adalah tulisan kiriman dari pembaca Nalar. Isi tulisan di luar tanggung jawab redaksi. Ingin mengirim tulisan Anda? Hubungi redaksi.
Komentar