Nalar.ID

Pasca Pandemi, Ini 10 Profesi yang Banyak Dibutuhkan

Nalar.ID, Jakarta – Badan Perencanaan dan Pengembangan (Barenbang) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengemukakan, ada 10 jenis pekerjaan yang akan banyak dibutuhkan usai pandemi Covid-19 berlalu nanti.

Kepala Barenbang Bambang Satrio Lelono menyebut, akibat pandemi ini, ada hal baru yang harus kita ikuti. Mulai dari luasnya pemanfaatan teknologi sehingga cara kerja harus berubah.

“Begitu juga jika dikaitkan dengan jenis pekerjaan yang paling dibutuhkan pasca pandemi,” kata Satrio Lelono, dalam webinar, November lalu.

Dari hasil survei Barenbang, ada 10 jenis pekerjaan yang paling dibutuhkan. Ke 10 jenis pekerjaan tersebut terdiri atas profesional penjualan, pemasaran dan hubungan masyarakat (humas) berada di urutan teratas 18,7%.

Kemudian, pekerja penjualan lain 13,5%, teknisi operasi TIK dan pendukung pengguna 4,4%. Pengemudi mobil, van, dan sepeda motor 3,8% dan tenaga perkantoran umum 3,8%.

Lalu, operator mesin stasioner lain 3,2%, buruh pertambangan dan konstruksi 3,1%, pekerja instalasi dan reparasi peralatan listrik 2,8%, profesional administrasi 2,4%, dan pekerja kasar lainnya 2,3%.

Dari segi keterampilannya, keterampilan teknologi menjadi paling dibutuhkan pasca pandemi berakhir hingga 26,9%, keterampilan fisik dan manual sebanyak 6,2%.

Lalu, keterampilan emosional dan sosial 4,1%, keterampilan kognitif lanjutan 1,9%, keterampilan kognitif dasar 0,9%, dan seluruh jenis keterampilan di atas sebanyak 42,4%.

Guna memenuhi kebutuhan keterampilan tersebut, perusahaan juga diimbau melakukan pelatihan pada karyawannya. Di mana, jenis pendidikan dan pelatihan berbasis teknologi merupakan keterampilan yang paling dibutuhkan pasca pandemi nanti.

Selain pelatihan teknologi, pelatihan terkait lainnya yang juga dibutuhkan adalah pelayanan dan jasa 14,8%, teknisi 15,5%, marketing 9,1%, soft skill atau emosional 9,1%, kewirausahaan atau bisnis 5,2%, komunikasi 1,8%, administrasi dan akuntansi 1,4% dan bahasa 0,7%.

Survei yang dilakukan oleh Barenbang ini mengikutsertakan 1.105 perusahaan dari 17 sektor ekonomi. Metode survei yang digunakan adalah pengambilan data secara daring dan telepon serta metode sampling dengan probability MoE 3,01%.

Termasuk basis data Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan (WLKP). Survei ini dilaksanakan sepanjang bulan Agustus 2020.

Penulis: Febriansyah | Editor: Radinka Ezar

Komentar

Ikuti Kami

Kami nalar, punya alasan informasi tak ditelan mentah. Mari, sama-sama bernalar.

Nalar.ID | Cerdas Menginspirasi