Jakarta, Nalar.ID – Kecanduan obat bius, narkoba, atau rokok, umumnya biasa kita dengar sehari-hari. Tapi ada temuan baru terkait ‘candu’. Baru-baru ini, pakar dari luar negeri mulai menggunakan istilah kecanduan pada media sosial (medsos).
Studi ini dilakukan oleh peneliti asal Michigan University, Amerika Serikat; dan Monash University, Australia. Kabar buruknya, kedua pakar tersebut menemukan bahwa hubungan antara medsos berlebihan dengan perilaku, tak ubahnya seperti pencandu narkoba.
“Pengguna berat medsos cenderung membuat beberapa keputusan lebih berisiko. Biasanya, ini tampak seperti pecandu narkoba. Kira-kira sepertiga manusia di bumi memakai media sosial. Banyak kecanduan berlebihan pada situs-situs di jaringan internet,” ucap Dar Meshi, penulis utama penelitian itu, seperti dilansir dari VOA Indonesia, Senin (21/1).
Salah satu asisten profesor di Michigan University berharap, penemuan mereka akan mendorong orang-orang yang berlebihan menggunakan medsos untuk lebih bertanggung jawab.
“Pengguna medsos berlebihan sering mengambil risiko lebih besar. Meskipun paham lebih banyak konsekuensi negatifnya. Tingkah laku ini tak ubahnya seperti para pencandu narkoba,” tutur Meshi.
Penulis: Febriansyah | Editor: Ceppy F. Bachtiar
Komentar