Nalar.ID

Peran Milenial Mengembangkan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Nalar.ID, Balikpapan – Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo mengingatkan peran penting generasi milenial dalam pengembangan kualitas pariwisata dan ekonomi kreatif. Nantinya berdampak positif terhadap lama kunjungan dan tingkat pengeluaran wisatawan saat berkunjung ke Indonesia.

Angela mengatakan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah, tapi juga seluruh masyarakat termasuk generasi milenial.

“Riset di revolusi industri 4.0 menunjukkan bahwa 51 persen wisatawan saat ini adalah milenial. Sementara 70 persen wisatawan dalam pencarian dan berbagi pengalamannya dalam berwisata selalu dilakukan melalui online. Disinilah milenial melalui platform digital bisa berperan untuk mempromosikan wilayah kita,” kata Angela di Balikpapan, belum lama ini.

Angela mengatakan pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan sektor yang memiliki multiplier effect besar di masyarakat. Pembangunan pariwisata misalnya yang akan selalu sejalan dengan pembangunan di daerah. Mulai dari infrastruktur, telekomunikasi dan lainnya.

Begitu pula dengan ekonomi kreatif, di mana ketika berbicara kreativitas tentu berbicara tentang sumber daya manusia. “Pengembangan ekonomi kreatif adalah pengembangan masyarakatnya sendiri dan akan terus berkembang,” tukasnya.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan nilai devisa yang diraih sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif setiap tahun selalu meningkat. Tahun 2018, pariwisata menyumbang devisa sebesar 19,29 miliar dolar AS dan lebih dari 20 miliar dolar AS tahun 2019.

Safety and Security

Begitu juga di ekonomi kreatif yang nilai ekspornya di tahun 2018 mencapai 21,2 miliar dolar AS dan di 2019 diperkirakan mencapai 22,06 miliar dolar AS. “Serapan kerjanya sangat besar. Kita lihat, tahun 2018, pariwisata mampu menyerap 12,8 juta orang dan ekonomi kreatif mampu menyerap 18,2 juta orang,” kata Angela.

Angela menambahkan, Kemenparekraf berupaya meningkatkan kualitas wisatawan. Dalam hal ini lama kunjungan dan tingkat pengeluaran, memiliki target jangka pendek dan menengah.

Pertama adalah meningkatkan safety and security, sehingga dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan. Selanjutnya meningkatkan konektivitas dengan menambah jumlah seat capacity ke Indonesia, termasuk interconnectivity di Indonesia.

“Ketiga adalah peningkatkan SDM, karena pariwisata erat kaitannya dengan services,” kata.

Begitu juga di ekonomi kreatif, pemerintah akan menciptakan ekosistem yang dapat mendukung pemain lokal, termasuk mendukung bibit-bibit unggul generasi milenial. “Ini penting sekali, karena kita ingin menciptakan keseimbangan antara pemain lokal dan pemain asing,” ujar Angela.

Tak kalah penting, lanjut Angela adalah peningkatan SDM dari sisi teknikal, soft skill, sehingga bisa berkembang menjadi seorang entrepreneur.

“Kita akan siapkan training. Nantinya calon pekerja akan dipertemukan dengan industri sehingga dapat langsung terserap dengan baik,” ujarnya.

Penulis: Veronica Dilla| Editor: Erha Randy

Komentar

Ikuti Kami

Kami nalar, punya alasan informasi tak ditelan mentah. Mari, sama-sama bernalar.

Nalar.ID | Cerdas Menginspirasi