Nalar.ID, Jakarta – Pada 14 Oktober mendatang, Titipku akan berulang tahun ke-6. Titipku ingin memantapkan posisinya sebagai sustainable business dengan melakukan ekspansi ke segmen B2B (business-to-business).
“Untuk program B2B ini, format yang dibentuk adalah Titipku berperan untuk memasok barang para pedagang di pasar sekunder. Jadi, kita berusaha untuk bantu pedagang dalam memenuhi kebutuhan dagang mereka secara lebih efektif dan efisien,” ungkap Co-Founder & CEO Titipku, Henri Suhardja, dalam siaran pers diterima Nalar.ID.
Dengan dibukanya layanan B2B ini, harapannya Titipku bisa menyempurnakan ekosistem ritel di pasar-pasar. Para pedagang tak perlu kebingungan dengan pasokan barang yang akan mereka jual. Para pedagang tinggal pesan barang dagangan ke Titipku saja dan nantinya Titipku siap memasok kebutuhan dagang para pedagang.
Tentu, barang yang diberikan untuk para pedagang ini sama berkualitas, layaknya produk yang diantar ke pembeli.
Adanya program B2B ini membuat ekosistem pasar digital yang dibentuk oleh Titipku menjadi semakin baik. Kini, Titipku tidak hanya melayani para pelanggan saja lewat model B2C, namun juga melayani para pedagang lewat program B2B.
Adanya jasa ini membuat para pedagang tak perlu takut dengan pasokan barangnya, dan para pelanggan juga makin puas berbelanja ke TItipku karena barang yang dijual para pedagang lengkap dan kualitasnya baik.
“Selain itu, Titipku juga bekerja sama dengan Nobu Bank untuk program Kredit Usaha Rakyat atau KUR kepada pedagang pasar. KUR ini bisa digunakan untuk modal berjualan para pedagang di pasar,” kata Henri.
“Dengan ekspansi bisnis ini, Titipku bisa lebih bermanfaat dan bisa memberikan dampak baik bagi para pedagang pasar, Jatiper, dan juga makin memudahkan para ibu rumah tangga untuk berbelanja di pasar terdekat dengan lebih praktis,” tambah Henri.
Capaian Digitalisasi
Titipku sudah mendigitalisasi pasar di Jabodetabek sejak awal pandemi COVID-19 pada tahun 2020. Titipku memulai proses digitalisasi pasar dari dua pasar di Jakarta yang menjadi pilot project, yakni Pasar Mandiri di Jakarta Utara dan Pasar Tomang Barat di Jakarta Barat.
Usai berhasil menghidupkan ekosistem pasar digital di dua pasar itu, Titipku mulai mendigitalisasi pasar lainnya. Kini, sudah ada sekitar 5000 pedagang pasar di lebih dari 100 pasar di Jabodetabek yang didigitalisasi oleh Titipku. Jumlah ini akan terus bertumbuh dengan bantuan para pelanggan setia Titipku yang aktif berbelanja di pasar lewat aplikasi Titipku.
Adanya program digitalisasi pasar ini juga berdampak baik bagi pendapatan para pedagang pasar. hal ini terbukti dari data laporan Titipku, bahwa sejumlah pedagang mengalami peningkatan transaksi secara pesat di Titipku.
Selain melakukan ekspansi bisnis, dalam rangka ulang tahun ke-6 Titipku, Titipku menyelenggarakan kampanye “6abut”. Salah satu rangkaian kampanye 6abut ini adalah tantangan untuk para pelanggan Titipku yang berhadiah sembilan mystery box.
“Melalui kampanye ini, Titipku ingin mengajak para pelanggan untuk berefleksi tentang hal positif apa yang didapatkan gara-gara belanja di Titipku. Misalnya, gara-gara belanja di Titipku, para Moms jadi punya waktu untuk gabut atau untuk me time,” ungkap Brand & Marketing Manager Titipku, Fauzi Rahadian Yusuf.
“Pada tantangan ini, peserta akan mendapat satu kode huruf jika berhasil menyelesaikan satu tantangan. Huruf-huruf yang dikumpulkan itu akan membentuk kata ‘TITIPKU’. Jika para peserta bisa mengumpulkan huruf-huruf ini secara lengkap, maka ia berhak mendapatkan hadiah spesial dari Titipku,” kata Chief Marketing Officer Titipku, Faradhita Delicia.
Rangkaian kampanye 6abut dilaksanakan pada 16 September – 12 Oktober 2022. Sementara, pengumuman pemenang dari tantangan akan dilaksanakan 14 Oktober 2022, tepat pada hari ulang tahun Titipku.
Editor: Ceppy F. Bachtiar
Komentar