Nalar.ID, Yogyakarta – Tiga hari berturut-turut, festival musik tahunan Prambanan Jazz 2018 digelar di pelataran Candi Prambanan, Yogyakarta, 17-19 Agustus lalu. Anas Syahrul Alimi, penggagas, berharap konser ini menjadi alat diplomasi budaya lewat musik.
Selama tiga hari berturut-turut, yaitu 17 – 19 Agustus 2018, Prambanan Jazz 2018 sukses digelar di Komplek Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta. Jatuh di tahun ke-4, penyelenggaraan ini menyuguhkan sejumlah penampilan menarik bagi pencinta musik jaz di Tanah Air. Baik dari musisi lokal dan internasional.
Mulai dari Tohpati feat. Sheila Majid, Indra Lesmana feat. Eva Celia, Dewa 19 feat. Ari Lasso, Letto, HiVi, The Rain, Java Jive, Iwa K., Rendy Pandugo, Tompi, Fariz RM, Monita, Yovie Widianto dan putranya, Arsy, GIGI, Yura Yunita, hingga Jikustik. Panggung special show hari kedua diambil alih oleh penyanyi sekaligus pianis cantik 53 tahun asal Kanada, Diana Krall.
Di show ini, penyabet gelar musisi jaz terbaik 2000 hingga 2009 versi Billbord ini membawakan hit recycle The Look of Love, Let’s Face the Music and Dance, dan Just The Way You Are yang dipopulerkan oleh Billy Joel. Di panggung, Diana, nyambi ‘promosi’ album terbarunya bertajuk Love is Here to Stay yang sedianya dirilis 14 September mendatang.
Di hari yang sama, juga tampil Boyzone, boyband asal Irlandia yang populer di era 1990-an. Di Prambanan Jazz 2018, band yang terbentuk 1993 ini membawakan karya-karya hit lawas. Mulai dari Love Me For a Season, Every Day I Love You, dan No Matter What.
Sayangnya, 2018 akan menjadi tahun terakhir karier mereka usai menggelar tur berbagai negara di tahun yang sama. Setelah Prambanan Jazz 2018, mereka kembali melanjutkan konser perpisahan secara tunggal di Bandung dan Surabaya, pada 18 dan 23 Agustus lalu.
Selama tiga hari penyelenggaraan, sesuai konfirmasi dari CEO Rajawali Communication Anas Syahrul Alimi, promotor penyelenggara, menyebut konser ini sukses menyedot 42 ribu penonton. “Padahal, target kami awalnya cuma 40 ribu, lo. Ini diluar ekspektasi kami,” kata Anas, dihubungi Rabu (22/8).

Anas menyebut, sukses dan membludaknya penonton dari berbagai wilayah di Indonesia, tak lepas dari meminimalisir masalah dari tahun ke tahun penyelenggaraan Prambanan Jazz 2018. Seperti, misalnya, para bintang tamu dan musisi lokal yang tampil sesuai rencana. “Penonton bisa dapat jadual akurat karena bintang tamunya komitmen,” tambahnya.
Ia juga menambahkan, reputasi Prambanan Jazz 2018, sejak dipegang Rajawali Communication, sudah mendapat tempat dan hati bagi musisi lokal hingga mancanegara seperti Diana Krall dan Boyzone. Saat perbincangan dan deal kontrak, kata Anas, pihaknya menerima komentar pujian jika acara ini disebut sebagai ‘world class team’.
“Terutama kagumnya mereka dengan lokasi konser yang indah dan cantik karena menggunakan venue cagar alam sebagai destinasi budaya dan wisata. Apalagi Boyzone, mereka kagum banget. Pertama kali (konser ke Yogyakarta), katanya,” tukasnya.
Secara geografis, kondisi perhelatan konser Prambanan Jazz 2018 berlangsung dengan suasana cuaca udara cukup dingin. Sementara, di kesempatan terpisah, dihubungi Kamis (24/8), musikus asal Yogyakarta Djaduk Ferianto menaruh apresiasi penyelenggaraan konser ini.
Menetap di Kota Gudeg, ia tak pernah absen menonton perhelatan ini. Sebagai musisi dan seniman, acara ini bagian dari mengabarkan Indonesia kepada dunia lewat musik. Lebih tepatnya, kata adik kandung budayawan Butet Kartarajasa, ini sekaligus menjadi ajang diplomasi budaya.
Penulis: Baktian Editor: Radinka Ezar
Komentar