Nalar.ID

Racik Startup jadi Unicorn, Ini 5 Jurusnya

Nalar.ID – Ada tiga kemungkinan dalam membangun dan membesarkan dunia startup. Diantaranya; gagal, sukses, dan sukses dengan spektakuler. Kemungkinan yang terakhir itulah yang biasanya menjadi calon unicorn.

Dikutip dari entrepreneur.com pekan lalu, President of Peter S. Cohan & Associates, Peter S. Cohan, menuturkan, dalam setahun, hanya dua startup yang didanai Venture Capital dari total 1.000 startup yang berjumpa mereka.

Setelahnya, untuk setiap 10.000 startup yang disuntik dana, hanya satu berhasil dan sukses menjadi unicorn. Pernyataan itu membuka mata dan pikiran bahwa tak mudah untuk menjadi unicorn.

Dalam kesimpulan buku karangan Hasnul Arifin dan Tri Admojo berjudul Mendirikan Startup yang Diburu Investor & Big Fund, ada lima kiat agar mampu meningkatkan peluang startup menjadi unicorn.

Apa saja?

Tinjau Masalah
Tinjau tujuan Anda mendirikan startup. Pikir ulang, apakah startup Anda telah mampu menyelesaikan masalah? Lakukan brainstorming. Mulailah dengan mendatangkan puluhan ide. Berdasarkan pengalaman, fokuskan dua ide terbaik.

Tebak Pasar
Seringkali, pasar bergerak cepat. Ini mengejutkan para pengusaha. Metode terbaik menebak perubahan konsumen, yakni lakukan uji. Bagi konsumen menjadi dua grup. Masing-masing grup ada 10 sampai 20 konsumen potensial. Berikutnya, siapkan ide terbaik masing-masing kelompok.

Selanjutnya, ajukan pertanyaan. Misalnya; Apakah mereka akan beli produkmu? Berapa banyak mereka akan bayar? Seberapa sering membeli? Ulangi proses ini hingga menemukan produk mana yang mendapat respon positif.

Uji dan Bangun Prototipe
Jika konsumen berkata, sebuah produk menarik, artinya tak akan pernah dapat penjualan. Agar mereka mau membeli produkmu, mereka harus menganggap sebuah produk benar-benar dibutuhkan. Makanya, lakukan uji terus-menerus prototipe yang sudah dibuat. Tujuannya, agar calon konsumen mendapat feedback positif.

Lebih Awal Jual ke Pasar
Bila sudah di tahap ini, artinya produk sudah diinginkan pasar. Untuk raup keuntungan, penjualan dan pemasaran harus bisa menyesuaikan kebutuhan konsumen.

Jika ingin jual secara langsung (direct), pasang iklan efektif. Seperti menggunakan media sosial. Tapi, jika ingin jual ke perusahaan besar, perlu marketing berpengalaman.

Go Global
Untuk mencapai target penjualan, perlu menuju ke pasar global tepat. Lakukan penelitian. Ini untuk memastikan bahwa produk Anda punya pangsa pasar cukup besar.

Contoh, banyak perusahaan yang didirikan di Eropa memutuskan pindah ke Amerika Serikat. Sebab, mereka ingin dapat akses pasar yang jauh lebih besar (global). Tak hanya itu, Anda bisa coba menemukan mitra lokal yang tepat untuk mencapai tujuan.

Penulis: Febriansyah | Editor: Ceppy F. Bachtiar

Komentar

Ikuti Kami

Kami nalar, punya alasan informasi tak ditelan mentah. Mari, sama-sama bernalar.

Nalar.ID | Cerdas Menginspirasi