Nalar.ID, Surabaya – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, berdasarkan data Laporan Realisasi Anggaran (LRA) per 30 Juli 2022 pada Direktorat Jenderal Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, realisasi Pendapatan Pemprov Jatim Rp 16,43 triliun dari target Rp 27,64 triliun, atau 59,46 persen.
Menurutnya, ini capaian realisasi pendapatan tertinggi secara nasional. Sementara, realisasi belanja Pemprov Jatim berdasarkan LRA per 30 Juli 2022 sebesar Rp 13,751 triliun, atau 46,69 persen. Ini tertinggi ketiga se Indonesia setelah Jawa Barat dan Bengkulu.
“Per hari ini (Selasa, 2/8/2022) pukul 17.45, berdasarkan data SieKeuda, realisasi belanja Pemprov Jatim Rp 14,529 triliun atau 48,98 persen,” jelas Gubernur Khofifah, kepada Nalar.ID.
Sebagai informasi, APBD Provinsi Jatim Tahun Anggaran 2022 adalah Rp 29,454 triliun. Pada saat yang sama, ia menjelaskan bahwa posisi kas pemda di Jatim, baik pemerintah provinsi atau pemerintah kabupaten/kota per 30 Juli 2022, berdasarkan data Bank Jatim tercatat Rp 24,661 triliun.
“Dari jumlah itu, kas milik Pemprov Jatim Rp 5,753 triliun. Sedangkan sisanya, Rp 18,908 triliun merupakan kas milik 38 kabupaten/kota,” kata Khofifah.
Ia juga menjelaskan, dari kas Rp 5,753 triliun itu, sebesar Rp 4 triliun adalah sisa lebih anggaran tahun 2021 yang menurut regulasi baru dapat digunakan usai penetapan Perubahan APBD 2022. Sedangkan sisanya, Rp 1,5 triliun adalah cashflow guna biaya kegiatan rutin sehari hari.
“Sebagai wakil pemerintah pusat, Pemprov Jatim akan terus berkordinasi dan mendorong agar 38 kabupaten/kota segera percepatan realisasi belanja agar mampu menjadi stimulus perekomian masyarakat di saat ekonomi Jawa Timur mulai tumbuh,” pungkasnya.
Penulis: Febriansyah | Editor: Ceppy F. Bachtiar
Komentar