Nalar.ID – Peringatan Hari Kartini jatuh 21 April 2019 lalu. Suasana tersebut masih terasa. Pasalnya, momen ini menjadi refleksi dan eksistensi perempuan Indonesia. Penyanyi era 1980-an, Rita Dinah Kandi, menuturkan bahwa banyak perubahan dan perjuangan positif dalam kepemimpinan perempuan di Tanah Air.
“Perjuangan bagaimana bisa dihargai kaum lelaki, bahwa kita ini bukan pesaing mereka (pria), tetapi sebagai support, team work, dan tim sukses,” kata Rita, dihubungi belum lama ini.
Rita mengaku sangat bangga, perayaan Hari Kartini sudah bisa dirayakan dengan tradisi di era globalisasi dan zaman now, tanpa menghilangkan adat tradisi Jawa yang njawani. Sementara, perubahan positif yang diterima kaum perempuan di tahun 2019, yakni tambah lebih maju, berwawasan luas, dan wanita srikandi.
Disisi lain, keterwakilan perempuan saat duduk menjadi anggota parlemen atau kader partai politik telah mencapai sekitar 30 persen. Ia berpendapat, perempuan di Indonesia saat ini sudah maju, pintar, dan otak cemerlang. Begitu pula dengan kaum pria, yang telah bisa menerima emansipasi perempuan dan perubahan yang sangat pesat dalam era globalisasi ini.
Terkait perhatian untuk kaum perempuan, Rita, juga menaruh harapan untuk presiden dan wakil presiden terpilih nanti. Ia berharap pemimpin terpilih harus sportif, baik menang atau kalah.
“Yang menang jangan sombong dan merasa hebat. Berat memikul tugas sebagai kepala negara. Bukan hanya pertanggungjawaban kepada rakyat tapi menyatukan bangsa ini menjadi bangsa bersatu dan beriman. Serta terhadap kedaulatan dan Allah SWT. Yang kalah, jangan kecil hati, kecewa, sakit hati, atau menjelekkan lawan. Keputusan dan pengadilan tertinggi ada di tangan Allah SWT,” tutupnya.
Penulis: Erha Randy | Editor: Ceppy F. Bachtiar
Komentar