Nalar.ID, Jakarta – Sejak 2012, saham Facebook, berada di posisi terpuruk. Dilansir dari Market Watch, saham Facebook ditutup melemah hingga 19 persen serta kehilangan hingga USD 120 miliar. Angka kerugian ini setara Rp 1.737 triliun, dengan posisi 1 USD senilai Rp 14.480.
Selain itu, penurunan ini setara dengan keseluruhan pendapatan Facebook di 2018 ini. Diketahui, Rabu (25/7) lalu, kapitalisasi saham Facebook masih di angka kisaran USD 360 miliar, atau sekitar Rp 9.122 triliun. Namun, pada penutupan Kamis (26/7), sudah turun menjadi USD 510 miliar, atau sekitar Rp 7.385 triliun.
Gejala penurunan saham Facebook tak terlepas oleh fakta bahwa para penggunanya stagnan atau tidak bertambah secara signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Terlebih, anak-anak muda saat ini cenderung menggunakan aplikasi Snapchat dan Instagram.
Chief Financial Officer Facebook David Wehner, mengungkapkan, total perkembangan revenue Facebook akan terus merosot pada paruh kedua 2018. “Kami memperkirakan, pertumbuhan akan menurun dengan single digit tinggi menjelang kuartal ke tiga,” kata David.
Saat ini, saham Facebook merosot menjadi USD 173, 75. Ini penurunan terbesar dalam jangka sehari sejak Juli 2012. Kala itu, sesuai laporan CNBC, Facebook meluncur hingga 11 persen.
CNBC, memamparkan, dalam sejarah Wall Street, tidak ada perusahaan yang pernah kehilangan USD 100 miliar dalam sehari. Contoh, Microsoft dan Intel. Dua perusahaan tersebut tidak pernah kehilangan hingga USD 100 miliar.
Informasi terpisah dari analis luar, Mark Kelly dari Nomura Instint, menyebut, saat ini saham Facebook sulit masuk rekomendasi. “Kami pikir, dengan perkembangan pengguna inti yang begitu lambat, ada ketidakpastian pada periode dekat dan menengah untuk merekomendasi saham saat ini,” kata Mark, dalam siaran tertulis diterima nalar.ID, Sabtu (28/7).
Turun Kedelapan Dunia
Atas kondisi ini, dikabarkan, harta Mark Zuckerberg, mengalami penurunan setelah penutupan saham, Rabu (25/7) lalu. Sesuai laporan bursa saham New York, nilai saham Facebook, disebut, turun sampai lebih dari 16 persen.
Gegara ini, dari informasi laman di Forbes, kekayaan Zuckerberg melorot hingga US$ 18,8 miliar, atau setara Rp 272 triliun. Ironisnya, turunnya harta pendiri Facebook ini terjadi hanya dalam waktu dua jam. Bursa saham New York kembali melaporkan, pukul 17.30 waktu New York, Jumat (27/7), saham Facebook meluncur bebas 16 persen ke angka US$ 181,89 per lembar.
Tak lama, dalam waktu singkat, atau pukul 17.48, saham Facebook kembali turun ke angka US$ 167 per lembar. Situasi ini yang membuat nilai kekayaan Zuckerberg merosot dari angka Rp 1.191 triliun ke angka US$ 63,6 miliar, atau setara Rp 919 triliun.
Sebelumnya, Zuckerberg, masuk daftar deretan orang terkaya di dunia versi majalah Forbes. Catatan Forbes Real-Time Rangkings, total nilai kekayaan Zuckerberg pernah menyentuh angka US$ 82,4 miliar, atau setara Rp 1.191 triliun. Karena kondisi ini, Zuckerberg, yang tadinya orang terkaya nomor empat, kini harus merelakan posisinya. Kini, posisi Zuckerberg sebagai orang tajir dunia harus puas di posisi delapan di dunia, atau turun empat urutan.
Penulis: Febriansyah Editor: Radinka Ezar
Komentar