Nalar.ID, Jakarta – Sepanjang tahun 2020, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menyerap anggaran paling banyak. Penyerapannya mencapai Rp 135,9 triliun, atau terealisasi 95,1 persen dari pagu harian sebesar Rp 142,9 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, belanja Kemenhan merupakan serapan paling tinggi. Anggaran diklaim untuk memulihkan ekonomi dalam penanganan pandemi Covid-10 dan belanja alutsista.
“Paling tinggi (penyerapan belanja) Rp 135,9 triliun untuk pemulihan ekonomi, perbaikan rumah sakit di bawah Kemenhan, dan beberapa untuk alutsista,” kata Sri Mulyani, dalam jumpa pers virtual, Rabu (6/1/2021).
Selanjutnya, Kementerian Sosial membelanjakan anggaran Rp 130,3 triliun, atau setara 97,1 persen dari pagu harian Rp 134,1 triliun.
Berikutnya, serapan belanja ditempati oleh Polri. Realisasi belanja mencapai Rp 99,9 triliun, atau 94,8 persen dari pagu harian Rp 105,4 triliun.
“Terjadi kenaikan belanja Polri untuk penanganan Covid-19. Penyerapan pagu dengan PEN di tubuh Polri stabil. Tahun ini Rp 99,9 triliun dibanding pagu harian,” jelasnya.
Selisih Rp 956,3 Triliun
Lalu, Kementerian Kesehatan sebesar Rp 102,1 triliun. Kementerian PUPR Rp100,9 triliun, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rp 78,7 triliun, Kementerian Agama Rp 68,2 triliun, dan Kementerian Keuangan Rp62,7 triliun.
Selanjutnya, realisasi anggaran Kementerian Perhubungan Rp 35 triliun, Kementerian Ketenagakerjaan Rp34,6 triliun, Kementerian Koperasi dan UKM Rp29,2 triliun, Kementerian Pertanian Rp15,3 triliun, dan Komisi Pemilihan Umum Rp 9,3 triliun.
“Untuk pilkada, KPU ada alokasi Rp15,3 triliun tapi yang digunakan hanya Rp9,3 triliun,” lanjutnya Sri Mulyani.
Keseluruhan, total belanja negara sepanjang 2020 sebesar Rp 2.589,9 triliun. Angka itu setara 94,6 persen dari target Rp 2.739,2 triliun. Sementara, penerimaan negara hanya terisi Rp 1.633,6 triliun tahun 2020. Jumlahnya hanya 96 persen dari target Rp 1.699,9 triliun.
Ada selisih Rp 956,3 triliun antara belanja dan penerimaan negara. Alhasil, anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2020 tercatat defisit 6,09 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Penulis: Ferbriansyah | Editor: Radinka Ezar
Komentar