Nalar.ID – Alat Mekanik Multifungsi Pedesaan (AMMDes) atau mobil desa, siap dipasarkan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika ke sejumlah negara di Asean.
Diketahui, mobil desa itu merupakan kendaraan asli Indonesia. kendaraan roda dua tersebut dikembangkan PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI). Kuda besi ini dinilai punya ketangguhan mesin dan daya jelajah luas. Kekuatan lainnya, mobil desa itu mampu melintasi jalur ekstrim di beberapa desa dengan infrastruktur terbilang minim.
Dalam keterangan di Jakarta, Kamis (18/4), Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin Putu Juli Andika menuturkan, mobil ini cocok untuk negara dengan infrastruktur wilayah yang masih kurang baik. Terlebih, kendaraan ini baru dikembangkan di Tanah Air.
Potensial Ekspor
Putu menilai, kendaraan ini sangat potensial ekspor sebab mobil sejenis ini tidak ada di dunia. “Ide luar biasa ini dikembangkan KMWI dan bisa isi pasar kosong. Peminatnya banyak. Termasuk salah satunya Timor Leste,” katanya.
Ia menambahkan, kehadiran mobil desa mampu meningkatkan produktivitas petani di desa. Mobil ini bersifa multiguna. Maka itu, membuat AMMDes memiliki keunikan yang tak dimiliki jenis mobil pedesaan lain.
“Lewat AMMDes, petani bisa menikmati hasil tanamannya dengan baik,” tambahnya.
Berdasarkan data riset Kemenperin di Cianjur dan Sukabumi, Jawa Barat, rata-rata ongkos angkut hasil bumi ke kota menelan dana lebih-kurang Rp1,7 juta per bulan. Hal ini disebabkan oleh kecil ruang angkut.
Maklum, selama ini para petani menjual hasil pertaniannya ke kota dengan sepeda motor. Sehingga jarak pengangkutan agak ‘terlihat’ lebih jauh sebab petani mesti bolak-balik antar-jemput kembali hasil taninya. Tapi, dengan AMMDes, ongkos kirim menyusut jadi Rp900 ribuan.
Kurangi Kesenjangan Antar-wilayah
“Kami ingin benar-benar bantu masyarakat dan mengubah pandangan tentang teknologi. Terutama konsep membangun dari desa sesuai Nawacita pemerintah yang mau mengurangi kesenjangan antar-wilayah lewat penguatan konektivitas dan kemaritiman,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT KMWI Reza Treistanto mengatakan, sudah ada minat dari negara lain pada mobil desa ini. Sayangnya, Reza enggan membeberkan lebih detail negara tersebut.
Sejauh ini, produksi KMWI punya kapasitas 3.000 unit per tahun. Akhir Maret lalu telah di produksi 2.000 unit. Pihaknya optimis, produknya sangat potensial. Terlebih, di Indonesia ada 74.000 desa.
Maka itu, anak usaha PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) menargetkan bakal meningkatkan kapasitas terpasangnya 12 ribu unit per tahun pada 2020.
Penulis: Febriansyah | Editor: Ceppy F. Bachtiar
Komentar