Nalar.ID

Tantangan Raden Siti Fitrie Kirana Menjalankan Ibadah Ramadan

Nalar.ID – Usai bertarung dalam pesta demokrasi pemilihan legislatif 21 April lalu, calon legislatif (caleg) Partai Amanat Nasional daerah pemilihan Jakarta, Raden Siti Fitrie Kirana, menjalankan ibadah puasa biasa, seperti tahun sebelum-sebelumnya.

Bagaimana persiapan Ade–sapaan akrabnya–, pada ramadan tahun ini? Ia berbagi tips.  Bagi yang tidak berpuasa, kata Ade, berpuasa sebulan penuh akan cukup menyulitkan.

“Supaya tidak kaget, cobalah berpuasa Senin dan Kamis. Ini bagus jika diteruskan selepas ramadan. Kalau ini rutin dilakukan, menjalani bulan ramadan akan terasa mudah,” kata Ade, memberi tips, dihubungi Nalar.ID, Rabu (29/5).

Tips kedua, menyelesaikan Qadha puasa ramadan. Pasalnya, puasa di bulan ramadan merupakan kewajiban. Tips ketiga, mengurangi cemilan.

“Mengurangi cemilan sangat membantu mengatur pola makan. Ini bisa mengurangi jumlah makanan yang dikonsumsi. Jadi, saat berpuasa enggak sering merasa lapar,” sambung AFK, sapaan akrab Ade, yang sudah berhijrah ini.

Tips keempat, target menyelesaikan khatam Al-Quran. Menurutnya, banyak orang menjadikan bulan ramadhan sebagai waktu untuk mengkhatamkan Al-Quran.

Sebab itu, mulai menghitung berapa banyak ayat atau juz yang harus dibaca setiap hari agar selesai tepat ketika ramadan berakhir.

“Walau kita sibuk, setidaknya terus berusaha kejar target khatam. Berikutnya, mempersiapkan harta. Ini bulan ladang pahala dan penebusan dosa. Selain melakukan ibadah shalat atau puasa, banyak hal untuk berbuat kebaikan. Termasuk meningkatkan sedekah. Pokoknya, apapun agar kita dapat cintanya Allah. Contoh, membayar zakat, infaq dan sedekah. Enggak harus banyak. Tapi niat ikhlas dan tulus karena Allah ta’ala,” jelasnya.

Lalu, apa tantangan Ade menjalani ramadan tahun ini? Ia mengaku, puasa tahun ini tak terasa berat. Sejak hijrah, ia mohon kepada Allah SWT agar jangan mencabut hidayah ini.

Adapun, selama beribadah puasa, ia tetap menjalankan aktivitas sosial seperti biasanya. Anak-anak binaan di yayasan yang didirikan, Yayasan Perlindungan Perempuan dan Anak (YPPA), juga tetap aktif berlangsung.

“Anak binaan yang kami miliki menyebar. Bukan hanya di Jakarta tapi sampai luar kota. Termasuk selesai rekapitulasi KPU kemarin (22 Mei 2019), saya kembali ke pekerjaan sebagai pengusaha. Insha Allah, segera expand ke bidang lainnya. Mohon doa, ya,” ungkapnya.

Penulis: Febriansyah | Editor: Ceppy F. Bachtiar

Komentar

Ikuti Kami

Kami nalar, punya alasan informasi tak ditelan mentah. Mari, sama-sama bernalar.

Nalar.ID | Cerdas Menginspirasi