Nalar.ID, Jakarta – Rajawali TV, atau RTV diminta mempertahankan kualitas dan memperbanyak program acara anak sebagai program unggulan. Sebab, RTV dinilai sebagai televisi dengan tontonan anak paling mewakili dan aman bagi anak-anak.
“Acara anak RTV patut diapreasi, karena banyak yang masuk dalam nominee anugerah yang diselenggarakan KPI,” kata Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Mulyo Hadi Purnomo, saat melakukan evaluasi tahunan lembaga penyiaran TV berjaringan RTV di Kantor KPI Pusat, Kamis (20/2/2020).
Adapun, sebanyak 10 program acara RTV masuk nominasi di tiga gelaran anugerah yang diselenggarakan KPI sepanjang Oktober 2018 – September 2019. Rinciannya, 6 nominasi di Anugerah KPI 2018, 1 nominasi di Anugerah Syiar Ramadhan 2019 dan 3 nominasi di Anugerah Penyiaran Ramah Anak 2019.
Dari tiga gelaran itu, RTV menyabet satu penghargaan Anugerah Penyiaran Ramah Anak 2019 untuk kategori Variety Show.
“Ini torehan prestasi RTV pada periode itu. Meski memiliki potensi, kami berharap RTV dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas program acaranya agar mampu meraih prestasi selanjutnya,” tukas Mulyo.
KPI juga menyarankan RTV untuk memperbanyak tayangan maupun animasi anak yang diproduksi dari dalam negeri. “Upaya ini untuk mengangkat keberagaman lokal dan mengembangkan kreasi anak negeri dalam menciptakan animasi,” kata Mulyo.
Dua Sanksi
Mulyo juga mengingatkan RTV untuk lebih berhati-hati dalam menayangkan seluruh program acara termasuk acara untuk anak-anak. Pasalnya, sepanjang tahun belakang ini, RTV sudah mendapat dua kali sanksi teguran dari KPI meski itu untuk program pemberitaan.
“Prestasi ini harus dipertahankan. Namun ada program yang kena sanksi, jadi harus ada filter agar tidak terjadi pelanggaran kembali,” tambahnya.
Komisioner KPI Pusat, Irsal Ambia menambahkan, pihaknya juga meminta RTV menjalankan aspek alokasi 10 persen siaran lokal dan pemenuhan alokasi jam tayang konten lokal pada waktu produktif.
Menurutnya, durasi konten lokal RTV masih kurang. Begitu pula dengan penggunaan bahasa daerah di beberapa wilayah siarannya.
“Kami minta hal ini bisa dipenuhi tahun depan dan dimulai. Hal lain yang perlu diperbaiki dari pelaksanaan sistem siaran jaringan adalah variasi konten. Sebaiknya, jangan hanya animasi, tapi juga program fun time dan yang lainnya di produksi di daerah. Masih banyak animasi asing, tapi jangan lupakan animasi lokal,” tutup Irsal.
Penulis: Veronica Dilla | Editor: Ceppy F. Bachtiar
Komentar