Nalar.ID, Jakarta – Dalam kegiatan ‘Pelepasan Ekspor ke Pasar Global’ oleh Presiden RI Joko Widodo pada Jumat (4/12/2020) lalu, terdapat 11 pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dengan produk hasil diversifikasi.
Kegiatan pelepasan ekspor ini dilakukan serentak di Lamongan, Jawa Timur; Boyolali, Jawa Tengah; Sunter, DKI Jakarta, dan sejumlah kota lain di 16 provinsi di Indonesia.
Total nilai ekspor produk diversifikasi dari 11 perusahaan UKM itu tercatat sebesar USD 1,16 juta, atau setara Rp16,82 miliar. Adapun negara tujuan ekspornya, yaitu Tiongkok, Amerika Serikat, Eropa, Australia, Prancis, Jerman, Italia, Denmark, Belgia, Korea Selatan, Belanda, Spanyol, dan Portugal.
Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto menyampaikan, diversifikasi produk adalah salah satu strategi tepat dalam memasuki pasar internasional. Serta untuk tetap bertahan di masa pandemi ini.
“Para pelaku usaha diharapkan dapat selalu melakukan berbagai terobosan dalam menjalankan bisnisnya, terutama di masa pandemi ini. Salah satunya melakukan diversifikasi produk untuk memberi pilihan lebih luas kepada konsumen dan dapat masuk ke kategori produk yang lebih beragam,” terang Mendag, kepada Nalar.ID.
Diversifikasi produk, lanjut Mendag, juga mampu meningkatkan daya saing produk. Dengan kualitas baik dan inovasi yang mengikuti perkembangan zaman, produk Indonesia diyakini mampu bersaing dengan produk-produk andalan dari berbagai negara di dunia.
“Pemerintah akan selalu hadir untuk para pelaku usaha. Termasuk UKM, mendukung dan mendorong para pelaku usaha meningkatkan daya saing produknya melalui berbagai cara. Dengan pengembangan produk melalui strategi diversifikasi yang tepat, akan meningkatkan daya saing produk nasional di pasar global,” tukasnya.
Penulis: Febriansyah | Editor: Erha Randy
Komentar