Nalar.ID

Temui Ketum KONI Pusat, Ini Keinginan KOBI Amatir

Nalar.ID, Jakarta – Kediaman Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman di Jakarta, menerima kunjungan sejumlah tamu penting dari Komite Olahraga Beladiri Indonesia (KOBI) amatir, Rabu (3/6/2020).

Dalam silaturahmi dan pertemuan tersebut, KONI Pusat menyambut baik keinginan KOBI menjadi anggota KONI.

Diakui Marciano, cabang olahraga Mixed Marital Art yang diwadahi KOBI, saat ini berkembang pesat.

“Kita harus punya atlet hebat dengan catatan rekor yang benar, yaitu berawal dari atlet amatir. Kami menyambut tangan terbuka agar KOBI Amatir menjadi anggota KONI Pusat,” ucap Ketum KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, dalam siaran tertulis diterima Nalar.ID, Kamis (4/6/2020).        

Dalam kunjungan dan ajang silaturahmi ini, Marciano didampingi sejumlah pengurus KONI Pusat. Diantaranya Ade Lukman (Sekjen), Herman Ago (Wasekjen Bidang Usaha), Sadiq Algardi (Wasekjen Bidang Olahraga Beladiri), dan Tirto (Wakil Ketua Bidang Humas).

800 Petarung

Sementara, di pihak KOBI, dihadiri oleh Ardiansyah Bakrie (Ketum KOBI), Taufan E. Nugroho (Waketum Bidang Organisasi), Reva Deddy Utama (Waketum Bidang Media & PR), David Burke (Waketum Bidang  Internasional), Fransino Tirta (Sekjen), dan Hari Raharjo (Bendahara Umum).

Selama satu jam, Ardiansyah Bakrie memperkenalkan sejarah hingga berkembangnya KOBI di Tanah Air. Diketahui, KOBI berdiri sejak 2015. Kemudian menjadi anggota Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) tahun 2016.

Hingga kini KOBI memiliki sekitar 800 petarung dari 70 klub yang tersebar di 27 provinsi. Selain itu memiliki 7 petarung putra, dan 1 putri penyandang gelar juara nasional.

Soal prestasi, mulai tahun 2019, KOBI telah menjadi anggota tetap International Mixed Martial Art Federation (IMMAF) dan World Mixed Martial Arts Association (WMMAA). Dua federasi tersebut membawahi MMA amatir.

36 Event Fight Night

Ardiansyah Bakrie menjelaskan, tahun lalu, KOBI berhasil mengirimkan 5 petarung ketika IMMAF-WMMAA menyabet kejuaraan dunia di Bahrain.

“Selama tiga tahun ini, KOBI tak pernah putus meraih juara. Sekurang-kurangnya, sudah dipertandingkan sebanyak 36 event fight night dan menghasilkan 145 episode program televisi yang tayang di tvOne,” tukas Ardiansyah.

Hal senada disampaikan Marciano terkait peran KOBI dalam membantu perkembangan MMA di Indonesia.

“Pesatnya kemajuan MMA di dunia dan Indonesia saat ini, ke depan, kemungkinan, MMA bisa menjadi cabang olimpiade. Saya gembira mendengar sudah ada 70 camp di Indonesia dan bisa mencetak kader-kader baru,” tambah Marciano Norman.

Marciano mengatakan, untuk kelas profesional, saat ini telah ada wadah yang berjalan membawahi para atlet profesional. Kedepan, KOBI diharapkan dapat mengatur bagi atlit amatir, di mana secara organisasi berada di bawah KONI.

Pembinaan

Ardiansyah memuji dan menyampaikan rasa terima kasih atas peran dan dukungan KONI dalam membantu pengembangan MMA di Indonesia.

“Kita punya misi dan visi sama dalam mengembangkan olahraga dari usia dini. Ini bisa membawa kebanggaan untuk Indonesia,” ujar Ardiansyah, yang melahirkan program One Pride di tvOne

Pihaknya yakin, kehadiran KOBI amatir di bawah KONI akan membawa olahraga MMA lebih berkembang. Selain itu pembinaan juga lebih teratur di berbagai daerah.

“Dengan banyaknya atlet, proses seleksi atlet KOBI dari daerah, nasional sampai mengirimkan atlet ke kejuaraan dunia bakal lebih selektif lagi,” sambungnya.

Dalam kesempatan serupa, Sekjen KONI Pusat, Ade Lukman mengatakan salah satu syarat untuk menjadi anggota KONI Pusat adalah adanya pengurus provinsi di 17 daerah.

“Kalau olahraganya unik, berkembang pesat dan popular, akan ada kebijakan lain untuk menjadi anggota KONI agar lebih cepat,” tutup Ade.

Penulis: Veronica Dilla | Editor: Ceppy F. Bachtiar

Komentar

Ikuti Kami

Kami nalar, punya alasan informasi tak ditelan mentah. Mari, sama-sama bernalar.

Nalar.ID | Cerdas Menginspirasi