Nalar.ID

Terapkan Metode Pengajaran Memanusiakan Hubungan di Sekolah

Nalar.ID, Jakarta – Kampus Guru Cikal, kembali menyelenggarakan Temu Pendidik Nusantara (TPN) di Sekolah Cikal, Jakarta Selatan, pada 5 – 7 Oktober 2018. Tahun ini, TPN 2018 memilih tema Memanusiakan Hubungan, Memanusiakan Pengajaran.

Ada banyak persoalan pendidikan yang mendesak untuk diselesaikan seperti maraknya kekerasan, absensi guru tinggi, kualitas guru rendah hingga kemampuan membaca terbatas. Untuk mengatasi, ada banyak reformasi pendidikan selama beberapa dasawarsa terakhir. Seperti perubahan kurikulum, sertifikasi profesi guru, penguatan pendidikan dan banyak lagi.

Tapi satu hal yang jarang didiskusikan sungguh-sungguh adalah jantung pendidikan itu sendiri, yakni relasi antarmanusia. “Padahal, memanusiakan hubungan meningkatkan kualitas belajar-mengajar secara signifikan,” ujar Najelaa Shihab, inisiator Kampus Guru Cikal dan Komunitas Guru Belajar, Senin (8/10).

Ia menambahkan, tak ada proses belajar tanpa relasi antarmanusia. Murid-murid mengenal pelajaran dan proses belajar selalu melalui gurunya. Kualitas relasi antara guru dan murid menentukan kualitas proses belajar. Tak ada anak yang mau belajar dari orang yang tak disukainya. Itu yang melatarbelakangi TPN 2018 memilih topik memanusiakan hubungan.

Selain itu, cara mengajar dengan memanusiakan hubungan memfasilitasi guru untuk berorientasi pada anak, menunjukkan empati dan membangun relasi dengan para pihak yang terkait dengan anak.

Najelaa menambahkan, memanusiakan hubungan akan mengantar pada peningkatan kualitas dan kesetaraan, mendorong perubahan pendidikan berkelanjutan.

“Sayangnya, banyak guru yang terhambat mempraktikkan memanusiakan hubungan. Guru merasa tidak punya kemerdekaan untuk mengatur proses belajar di kelas, bingung memilih strategi yang tepat karena kompetensi terbatas. Serta jarangnya kesempatan kolaborasi dan ketidakjelasan karier sebagai tujuan pengembangan diri,” imbuh Najeela.

TPN 2018 adalah konferensi tahunan Komunitas Guru Belajar dalam tahun kelima penyelenggaraan. Tahun ini, TPN 2018 digelar 5 – 7 Oktober 2018. Dihadiri lebih dari 1.000 orang dari 145 daerah di Indonesia.

“Ada 155 pembicara di 60 Kelas Kemerdekaan, 83 pembicara di 61 Kelas Kompetensi, serta 30 Komunitas mengisi 30 Kelas Kolaborasi dan 17 KelasKarier,” jelas Bukik Setiawan, Ketua Kampus Guru Cikal, yang menjadi penyelenggara.

Kegiatan TPN 2018 hari pertama dan kedua diadakan di Sekolah Cikal Cilandak, SDN 12, dan SDN 13. Sementara hari ketiga di GOR PKP Ciracas.

Di TPN, guru hadir bukan karena surat tugas tapi karena kebutuhan belajar. Guru hadir bukan berkompetisi tapi berkolaborasi melakukan perubahan pendidikan. “Guru hadir bukan hanya menjadi konsumen tapi berbagi praktikbelajar. Guru hadir bukan hanya sebagai guru tapi juga murid. Semua murid, semua guru,” lanjutnya.

Penulis: Veronica Cathlea Editor: Ezar Radinka

Komentar

Ikuti Kami

Kami nalar, punya alasan informasi tak ditelan mentah. Mari, sama-sama bernalar.

Nalar.ID | Cerdas Menginspirasi